Kunjungan FIB Unair ke Universitas Hamburg, Jerman: Merealisasikan Kerja Sama Program Double Degree
PEMBAHASAN kerja sama antara FIB Unair dan AAI Universitas Hamburg, Jerman.-Purnawan Basundoro untuk Harian Disway-
BACA JUGA:Unair Bersholawat
Rektor Universitas Airlangga Prof Mohammad Nasih mendukung kerja sama dimaksud.
Dalam kunjungannya ke Universitas Hamburg pada 3 Desember 2024, ia menyampaikan bahwa salah satu kerja sama yang akan dilaksanakan antara Universitas Airlangga dan Universitas Hamburg adalah double degree program yang akan dilaksanakan FIB Unair dengan AAI.
Merealisasikan kerja sama tersebut bukanlah hal yang mudah walaupun persiapan telah dilaksanakan cukup lama. Salah satu kendala yang dihadapai adalah tingginya biaya hidup di Jerman jika mahasiswa dari FIB Unair harus tinggal di Hamburg untuk minimal satu semester.
BACA JUGA:Unair Bike 70SS, Gowes untuk Kebersamaan dan Kesehatan
BACA JUGA:Dies Natalis ke-70, UNAIR Terus Berkarya dan Bertahan di Tengah Perubahan
Hal itulah yang menjadi salah satu tema diskusi saat dekan dan wakil dekan bidang RICD FIB Unair berkunjung AAI Universitas Hamburg pada 9-10 Desember 2024.
Pada kesempatan itu, pimpinan FIB Unair diterima pimpinan AAI pada Department for Languages and Cultures of Southeast Asia, yaitu Prof Jan van der Putten dan Prof Elsa Clave.
Mereka berdua adalah guru besar yang mendalami pernaskahan lama Austronesia, khususnya naskah-naskah Melayu-Indonesia.
Elsa menyampaikan bahwa AAI Universitas Hamburg menyambut baik tawaran kerja sama oleh FIB Unair. Dia menyampaikan bahwa kerja sama itu pasti akan menguntungkan kedua pihak.
Mahasiswa FIB Unair yang nanti dikirim ke Hamburg tentu saja mendapatkan pengalaman berharga karena akan mengenal lebih mendalam mengenai budaya dan masyarakat Jerman secara umum.
Mereka bisa meneliti budaya setempat untuk dijadikan bahan tugas akhir mereka.
Hal yang sama bisa dilakukan mahasiswa AAI yang akan dikirim ke FIB Unair. Selain menjalankan kuliah secara reguler, mereka akan memperdalam pelajaran budaya dan bahasa di Indonesia.
Hal itu memungkinkan karena mahasiswa yang dikirim adalah mereka yang sudah mempelajari aspek tersebut di AAI. Universitas Hamburg, dalam hal ini AAI, merupakan salah satu lembaga pendidikan di Jerman yang mengajarkan bahasa dan kebudayaan Indonesia.
Jumlah mahasiswa yang mengikuti program itu cukup banyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: