Pendaratan Darurat Jeju Air Mulus, tapi Berujung Tragedi, Apa yang Salah?
SISA EKOR PESAWAT Jeju Air JJA2216 yang terempas di Bandara Internasional Muang, Korea Selatan. Pesawat Boeing 737-800 itu membawa 181 orang pada Minggu, 29 Desember 2024. Sebanyak 179 orang tewas.-YONHAP via AFP-
Katanya, seharusnya tidak boleh ada bangunan permanen di sekitar landasan. Agar pesawat tidak terganggu ketika mendarat darurat.
Jika tidak ada dinding itu, banyak nyawa yang selamat. ’’Sebagian besar penumpang tewas karena tabrakan tersebut. Sangat menyedihkan,’’ ujarnya.
’’Memang, tabrakan dengan burung itu adalah ’campur tangan Tuhan.’ Bisa disebut sebagai awal kecelakaan. Tidak terhindarkan. Tetapi, adanya tembok itu mengubah kecelakaan menjadi tragedi besar. Tanpa dinding itu, pesawat akan terus melambat dan akhirnya berhenti dengan selamat,’’ tutur Kim.
BACA JUGA:Kecelakaan Pesawat Jeju Airlines Renggut 179 Nyawa, Diduga Akibat Menabrak Burung
Kegeraman juga ditunjukkan oleh David Learmount, pakar kedirgantaraan, yang diwawancarai oleh Sky News.
’’Penumpang tidak tewas karena pesawat mendarat tanpa roda. Mereka meninggal karena menabrak tembok yang ada persis di ujung landasan,’’ kata Learmount yang juga jurnalis kawakan tersebut.
Sebagaimana Kim, David juga memuji pendaratan darurat tersebut. ’’Sangat mulus. Sayapnya dalam keadaan seimbang. Itu hal terbaik yang bisa dilakukan pilot,’’ ujarnya.
BACA JUGA:Pesawat Jeju Airlines Terbakar di Landasan Bandara Muan, 62 Orang Tewas
’’Problemnya adalah tembok tersebut. Jika tidak ada tembok, saat ini para penumpang tersebut masih hidup,’’ ucap mantan penerbang Angkatan Udara Inggris sejak 1970 tersebut.
Menurut Wakil Menteri Penerbangan Sipil Joo Jong-wan, tembok di ujung landasan itu adalah localizer. Fungsinya untuk membantu navigasi pesawat.
’’Tidak ada standar baku bentuk localizer. Masing-masing bandara punya cara membangun localizer sendiri,’’ kata Joo.
Dan di Bandara Muan, sebagaimana bandara lain di Korea Selatan, localizer itu berupa tembok kukuh di ujung landasan.
BACA JUGA:Azerbaijan Airlines Diduga Kena Tembak Pertahanan Udara, Bikin Pesawat Lain Takut Terbang di Rusia
’’Tapi, kami akan tetap menginvestigasi hubungan antara localizer tersebut dengan kecelakaan Jeju Air,’’ ucapnya.
Hal itu tidak sesuai dengan pendapat David Learmount. Menurutnya, localizer adalah seperangkat antena untuk menandai titik pendaratan pesawat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: