Menyongsong Tahun Megaproyek Surabaya 2025: Ingin Terintegrasi Menuju Kota Dunia

Menyongsong Tahun Megaproyek Surabaya 2025: Ingin Terintegrasi Menuju Kota Dunia

Jembatan Sawunggaling Wonokromo Surabaya, 29 Desember 2024.-Moch Sahirol Layeli-

HARIAN DISWAY - SURABAYA memiliki visi untuk menjadi kota dunia yang maju, humanis, dan berkelanjutan.

Dalam upaya mencapai visi itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun wajah baru Surabaya yang lebih cerah dan berdaya saing. 

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya juga akan menjalankan berbagai proyek strategis untuk mendongkrak investasi dengan target Rp 43,27 triliun pada tahun 2025.

Pembangunan strategis di Kota Pahlawan akan dilakukan pada berbagai bidang. Yakni, infrastruktur, ekonomi dan hiburan, serta kesehatan.

BACA JUGA:Libur Nataru Rampung, Terminal Purabaya dan Stasiun KAI Daop 8 Surabaya Mulai Dipadati Penumpang Arus Balik

BACA JUGA:Sederet Pembangunan Wisata di Kota Surabaya Sepanjang 2024, Dari Kota Lama hingga Pesona Laser Air Mancur!

Dalam bidang infrastruktur, misalnya, pemkot akan melanjutkan pembangunan Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB) dan Jalur Lingkar Luar Timur (JLLT).

Kota Surabaya, kata Eri, akan menggabungkan JLLB dan JLLT. Proyek itu adalah upaya mengembangkan pembangunan jalan baru dengan yang sudah ada. "Penggabungan dua jalur ini akan membuat infrastruktur berubah total dan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Eri.

Pembangunan infrastruktur juga akan dilakukan di kawasan Wiyung hingga Menganti. Proyek jalan raya itu meliputi pembuatan jalan baru di sisi selatan jalan lama, dengan saluran air berada di tengah.


Pembangunan Rumah Sakit Surabaya Timur yang sudah rampung.-Boy Slamet-

Ada pula rencana pembangunan underpass Taman Pelangi untuk mengurai kemacetan di pusat Kota Surabaya. Proyek tersebut juga cukup lama direncanakan.

Tentu saja, pembangunan infrastruktur tersebut dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. "Apabila infrastruktur berjalan nyaman dan aman, tentu ekonomi akan lancar. Oleh karena itu, kami mengajak investor dalam hal pembangunan," ujar Eri.

Selain itu, pembangunan infrastruktur 2025 juga difokuskan untuk penanganan banjir di Kota Surabaya. Setidaknya, masih terdapat 200 titik banjir di kota ini yang memerlukan penanganan lebih lanjut.

Eri Cahyadi berkomitmen menuntaskan persoalan banjir di Kota Pahlawan. Beberapa upaya sudah dilakukan dan sudah ada dalam masterplan Pemkot Surabaya.

Di antaranya empat hal ini: membangun rumah pompa, boezem, pelebaran saluran, dan koneksi saluran perkampungan dengan saluran primer milik Pemkot Surabaya.

Upaya itu sebenarnya sudah dilakukan sepanjang 2024 ni. Namun, penuntasan masalah banjir tidak bisa dikerjakan hanya dalam setahun. Eri menyebut, banjir bisa diatasi paling cepat pada 2026.

Pada 2025, fokus pembangunan infrastruktur penanganan banjir adalah membangun boezem, meninggikan jembatan, hingga membangun plengsengan di perkampungan Surabaya.

Prioritasnya adalah menangani 200 titik atau pusat banjir yang selama ini terjadi di Surabaya. Di berbagai titik banjir itu, kata Eri, memang permukiman dan jalan raya tergenang. Tapi, air cepat surut dengan kurun waktu 15-30 menit.

Kecepatan surutnya air itu diklaim Eri karena proyek penanganan banjir di Surabaya berjalan dengan baik.

“Itu titik banjir yang masuk prioritas RPJMD periode pertama 2025. Pembangunan sudah berhasil, tetapi (saluran) belum terkoneksi semuanya, banjir 15 menit surut semua, berarti saluran sudah berhasil. Tahun 2025 akan dikoneksikan,” ujar Eri.

Kemudian, eks THR-TRS atau yang kini dikenal sebagai Surabaya Expo Center (SBEC) akan digunakan menjadi area multifungsi dengan konsep Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions (MICE).

Pengembangan kawasan hiburan juga akan dilakukan di Kota Lama yang sudah banyak dikerjakan pada tahun 2024 lalu.

"Saya berharap bisa membangun seperti Jalan Tunjungan. Semua cafe bergerak. Pemkot Surabaya menyediakan tempat dan masyarakat bisa menjadi penggeraknya," terangnya.

Di bidang kesehatan, Eri juga akan membangun dua rumah sakit baru di kawasan Surabaya Selatan dan Utara.

Dua RS itu nantinya akan melengkapi tiga rumah sakit milik Pemkot Surabaya yang sudah beroperasi. Yang baru diresmikan pada Desember 2024 adalah RSUD Eka Candrarini di Surabaya Timur.

"Tahun ini pembangunan RS akan dilakukan di wilayah selatan dan utara. Sehingga, masyarakat bisa merasakan layanan kesehatan yang merata dan menyeluruh," imbuhnya.

Menurutnya, berbagai pembangunan strategis yang akan dilakukan tidak bisa hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Maka dari itu, penting adanya investasi untuk menunjang pembangunan berkelanjutan di Kota Pahlawan.

Eri berharap, Kota Surabaya tidak dibangun sendiri oleh pemerintah, tapi juga didukung dengan pertumbuhan investasinya.

Eri optimistis, ke depan investasi di Surabaya akan semakin tumbuh seiring pembangunan masif yang dilakukan. (*)

Ada yang Tak Berlanjut, Ada yang Dialihfungsikan, baca besok... (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: