Cegah Penularan PMK, Pemkot Mojokerto dan Pemkot Pasuruan Siagakan Petugas di Kandang dan RPH

Cegah Penularan PMK, Pemkot Mojokerto dan Pemkot Pasuruan Siagakan Petugas di Kandang dan RPH

Dokter hewan saat memberikan vitamin kepada ternak di milik Samsudin, di Kelurahan Blandongan, Kecamatan Bugul Kidul-Dokumen Pemkot Pasuruan-

BACA JUGA: Antraks, Penyakit Hewan yang Menghantui Masyarakat Gunungkidul Sejak 2016 hingga Sekarang

Ia juga sudah membuat satu tim yang sigap dalam menanggapi laporan peternak terhadap kondisi kesehatan ternak mereka. “Kami sudah memeriksakan kesehatan juga. Karena faktor cuaca, banyak ternak kami yang sakit flu. Tapi, sekarang sudah sehat,” bebernya.

Ia pun memberlakukan beberapa kebijakan. Seperti, membatasi lalu lintas orang di kandang ternak. Petugas yang menangani ternak yang sakit, tidak boleh menangani ternak yang sehat dalam waktu yang sama.

“Jangan sampai ada kepanikan untuk menjual ternak. Kalau ada ternak yang menunjukkan gejala sakit, langsung laporkan. Di 2022 lalu, ada sekitar 50-an ternak yang teridentifikasi terjangkit PMK. Ada beberapa yang mati. Tapi, lebih banyak sehatnya,” ungkapnya.

Ia membeberkan, di Kota Pasuruan ada 48.167 ternak. Sebanyak 270 ekor diantaranya sapi potong dan 47 ekor sapi perah. Kambing ada 2.015 ekor dan kambing perah ada 74 ekor. Lalu, Domba 115 ekor. Sisanya, ayam, kerbau, kuda dan ternak lainnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: