Sisa Makanan Timbulkan Masalah Baru, Aktivis Khawatir dengan Potensi Sampah dari Program Makan Bergizi Gratis

Sisa Makanan Timbulkan Masalah Baru, Aktivis Khawatir dengan Potensi Sampah dari Program Makan Bergizi Gratis

Sejumlah guru di SMPN 13 Surabaya menerima sebanyak 927 paket makan bergizi gratis yang didistribusikan kepada ratusan siswa di sekolah, Senin, 13 Januari 2025.-Boy Slamet-Harian Disway-

Rencananya, pengelola SPPG akan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya untuk mengurai sampah dari sisa makanan bergizi gratis yang diberikan kepada siswa. 

Padahal, kata Hermawan, Surabaya memiliki 12 TPS 3R dan 28 rumah kompos yang bisa diberdayakan untuk mengelola sampah makanan. Sehingga, sisa makanan dari program makanan bergizi gratis tidak langsung dibuang ke TPA.

"Kenapa tidak kemudian kampung-kampung itu di-link-kan atau dikoneksikan dengan dapur SPPG? Sehingga kampung-kampung itu bisa mengambil sampah tadi dan bisa jadi program yang menarik," ujarnya.

Sebab, ada banyak kampung-kampung di Surabaya yang bisa mengelola sampah untuk dijadikan maggot. Hal ini bisa menjadi peluang ekonomi bagi warga.

"Apalagi Pak Wali tadi bilang ada yang minta maggot sampai 30 ton per hari. Ini kan tinggi sekali," ungkapnya. 

Dengan potensi rumah kompos yang ada di Surabaya, Hermawan yakin bahwa jika dikelola dengan baik, sisa makanan dapat menjadi sumber daya yang berharga. 

BACA JUGA:Menu Makan Bergizi Gratis Kurang Disukai Murid, BGN Bebaskan Pilihan Menu ke Ahli Gizi

BACA JUGA:Siswa Kurang Nikmati Makanan Bergizi Gratis di Surabaya, Pakar Nilai Kalorinya Belum Ideal

Pada prinsipnya, ia mendukung penuh program makan bergizi gratis yang digeber pemerintah. Karena itu, Hermawan menegaskan, pihaknya akan masuk ke sekolah yang tergabung dalam program Adiwiyata untuk mengajak siswa bikin program makanan harus dihabiskan. 

Ia mendorong siswa untuk lebih bijak dalam menghabiskan makanan agar tidak menjadi sampah yang berbahaya.

"Kalau toh tidak habis. Siswa dianjurkan membawa tepak makanan ke sekolah. Sehingga sisa makanan yang tidak habis bisa dibawa pulang untuk dimakan nanti," ujarnya.

Hermawan berharap, semua pihak, termasuk hotel dan restoran, terlibat dalam pengelolaan sampah makanan. Sehingga, sampah-sampah itu tidak langsung dibuang ke TPA. Karena beban sampah di Surabaya sudah sangat besar.

"Makanan sisa dari makan bergizi gratis ini memang gampang diolah, tapi yang berbahaya dia mengandung gas metan. Kita punya potensi untuk maggot. Rumah kompos kita ada banyak. Jadi tinggal mengoneksikan saja," ujarnya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi tak menampik bahwa program makan bergizi gratis di Surabaya masih terdapat beberapa masalah.

BACA JUGA:2.772 Porsi Makanan Bergizi Gratis Mulai Didistribusikan ke 8 Sekolah di Sidoarjo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: