Perayaan Natal Perdana di Balai Kota Surabaya, Pererat Kerukunan, Panjatkan Harapan

Perayaan Natal Perdana di Balai Kota Surabaya, Pererat Kerukunan, Panjatkan Harapan

Perayaan natal 2024 di Balai Kota Surabaya berlangsung meriah, umat Kristen se-Surabaya tumpah ke sana pada 16 Januari 2025. --HARIAN DISWAY

SURABAYA, HARIAN DISWAY – Pada Rabu malam, 15 Januari 2025 di Balai Kota SURABAYA, Pemerintah Kota SURABAYA bersama Persatuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) SURABAYA menyelenggarakan perayaan Natal umat Kristen se-SURABAYA. Perayaan itu mengusung tema Kerukunan Menuju Indonesia Emas.

Acara dibuka dengan penampilan tamborin anak-anak. Memainkan lagu-lagu pujian. Kemudian pertunjukan drama Natal yang dibawakan oleh Komunitas Tunanetra Indonesia dari Persekutuan Gereja Siloam (PG Siloam).

Berbeda dengan drama teatrikal, drama itu disampaikan secara lisan. Kisah yang diangkat adalah tentang tiga gembala yang menantikan kabar kelahiran Yesus.

Dialog-dialog dalam drama tersebut disesuaikan dengan suasana masa kini dan budaya Surabaya. Joke-joke segar Suroboyoan membuat pesan cerita dapat lebih tersampaikan. Sekaligus menghibur.

BACA JUGA:Natal dan Spirit Kemanusiaan Riyanto

BACA JUGA: H+1 Natal Volume Lantas di Jalur Puncak Terus Meningkat, Antisipasi Lonjakan Saat Malam Tahun Baru


Kursi-kursi di Balai Kota Surabaya terisi penuh oleh umat Kristen yang berasal dari berbagai gereja yang ada di Surabaya. --HARIAN DISWAY

Acara berlanjut dengan penampilan kolaborasi akustik antara lansia dan tunanetra. Lagu yang mereka bawakan menggambarkan perjalanan tiga gembala dan orang majus menuju Betlehem.

Setelah itu, lansia dari GPIB Genta Kasih memainkan ukulele. Menyanyikan lagu pujian khas Ambon. Seperti Rencanamu Indah dan Natal di Dusun yang Kecil.

Semakin malam, suasana semakin semarak. Para jemaat diajak bernyanyi dan menari dengan iringan pujian yang digubah menjadi irama dangdut. Lagu Gandol Gusti menjadi puncak antusiasme. Tak pelak, para jemaat pun mendekat ke panggung. Bernyanyi dengan penuh sukacita.

Pendeta Daniel Tumbel tampil membawakan firman Tuhan. Dengan gaya bicara yang lugas, ia menguraikan kisah dari Matius pasal 1 tentang persiapan kelahiran Yesus.

"Persiapan kelahiran Yesus itu tidak mudah. Malaikat bekerja keras. Bahkan menghadapi banyak penolakan. Tetapi Tuhan memilih cara yang sederhana untuk menyampaikan cinta-Nya kepada manusia," ujar Daniel.

Ia juga mengutip Lukas pasal 2, menjelaskan mengapa Tuhan memilih gembala sebagai saksi kelahiran Yesus. Bukan orang kaya. “Orang sederhana punya hati yang lebih siap menerima dan percaya pada iman. Ini adalah pelajaran bagi kita semua. Bahwa kesederhanaan hati membawa kita lebih dekat pada Tuhan,” tambahnya.

BACA JUGA:Antusiasme Tinggi, Jalur Fungsional Tol Dilewati Ribuan Kendaraan Selama Libur Natal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: