Lawatan PWNU Jatim ke Tiongkok; Dari LS Group Co. Ltd., Prof Suparto Wijoyo Catat Spirit Industri Tiongkok yang Tak Kenal Menyerah
Di Lanzhou, kota dan ibu kota Provinsi Gansu, delegasi PWNU Jatim diberi kesempatan untuk mengunjungi LS Group Co. Ltd atau Lanzhou LS Group. --PWNU Jatim
Dalam catatan Prof Jojo, perusahaan yang berdiri pada 1953 tersebut telah melalui perjuangan berat hingga bisa mencapai hasil saat ini. ”Mereka berfokus pada pengembangan dan produksi alat berat eksplorasi dan ekspoitasi minyak dan gas bumi ini awal mulanya didirikan dan di-support oleh tenaga ahli dari Russia (yang dahulu bernama Uni Soviet). Nah, di sinilah menariknya,” kata Prof Jojo.
”Seiring meningkatnya ketegangan dua negara kala itu, pada 1958 Uni Soviet menarik pulang semua tenaga ahlinya. Tapi perusahaan tersebut tidak menyerah bahkan sebaliknya terus berjuang keras di tengah keterbatasan hingga menjadi perusahaan besar seperti saat ini,” katanya.
Ketua PWNU Jatim KH Kikin Abdul Hakim, menyatakan dari sini dapat diambil pelajaran bahwa keterbatasan bukan menjadi penghalang dan alasan untuk tidak sukses, perusahaan ini menjadi buktinya bahwa mereka yang semula mengandalkan Uni Soviet mampu menjelma menjadi raksasa di bidangnya hanya dengan kerja keras, ketekunan dan keseriusan.
Menyambung hal tersebut, Prof Jojo menambahkan hal ini membuktikan bahwa industri Tiongkok maju karena mereka tidak mengenal kata menyerah. Melalui kunjungan kali ini delegasi PWNU Jatim berharap dengan meneladani nilai-nilai positif dan kelebihan-kelebihan yang dimiliki industri Tiongkok.
Maka Indonesia ke depan akan memiliki perusahaan besar yang di-support dengan SDM unggul yang berfokus pada produksi dan pengembangan alat berat eksplorasi dan ekspoitasi minyak dan gas bumi. Mengingat potensi alam Indonesia yang memiliki kekayaan alam mineral, minyak dan gas bumi yang berlimpah ruah,” tegasnya.
Ditambahkan, perusahaan yang terletak di kawasan industri peralatan kelas atas Lanshi Group di Kawasan Baru Lanzhou, Lanzhou, merupakan basis penelitian dan pengembangan serta produksi material logam kelas atas terbesar di Tiongkok barat laut. Cabang ini memiliki kapasitas produksi peralatan kelas dunia.
Lini produksinya mencakup seluruh proses pemurnian, pengecoran, penempaan, perlakuan panas, dan pemesinan. Produk-produknya meliputi tenaga nuklir militer, energi baru, kedirgantaraan, pengeboran minyak, pemurnian dan teknik kimia, serta peralatan energi.
BACA JUGA: Lawatan PWNU Jatim ke Tiongkok; Belajar Modernisasi Industri Florikultura di Lanzhou
Dalam industri seperti logam non-ferrous, perusahaan telah menciptakan serangkaian produk inti yang diwakili oleh paduan mangkuk, paduan suhu tinggi, paduan tembaga, baja tahan panas ultra superkritis, dan baja khusus kelas atas.
Sebagai pendiri dan pelopor dalam industri ini, teknologi dan produk selalu mencerminkan norma dan standar industri. Untuk meningkatkan kualitas produk, sistem standar perusahaan yang relatif lengkap telah dibentuk dengan menyempurnakan lebih lanjut standar internasional, domestik, dan industri yang relevan.
"Hebatnya perusahaan ini dikenal sebagai ‘tempat lahir dan tulang punggung permesinan Sinopec’, dan dinobatkan sebagai ‘perusahaan berjasa yang melengkapi Tiongkok’ oleh Federasi Industri Permesinan Tiongkok. Ini pelajaran berharga yang bisa kami saksikan di Tiongkok,” tandas Prof Jojo. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: