Lawatan PWNU Jatim ke Tiongkok; Belajar Modernisasi Industri Florikultura di Lanzhou

 Lawatan PWNU Jatim ke Tiongkok; Belajar Modernisasi Industri Florikultura di Lanzhou

Rombongan PWNU Jatim ke RRT atas undangan Konjen RRT di Surabaya yang dipimpin KH Kikin Abdul Hakim, Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim, tampak sedang di Lanzhou New Area Modern Agriculture Investment Group Co. Ltd. --PWNU Jatim

HARIAN DISWAY – Lawatan PWNU Jatim ke tiga provinsi di RRT tidak hanya dijalankan dalam urusan keagamaan semata. Tetapi di Lanzhou, kota pertama yang disambangi, degelasi belajar tentang industri florikultura di sebuah kawasan baru di kota itu.

Ya, delegasi muhibah PWNU Jatim atas undangan Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Surabaya yang dipimpin KH Kikin Abdul Hakim, Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim, itu memiliki agenda menarik di ibu kota Provinsi Gansu, Tiongkok barat laut.

”Di Lanzhou New Area Modern Agriculture Investment Group Co. Ltd, kami melihat bagaimana mawar segar dipanen. Di situ kami sadar bahwa amatlah tepat ketika mengaplikasikan hadist Nabi Muhammad SAW yang bersabda ’belajarlah sampai ke negeri China’,” kata Prof Suparto Wijoyo.

BACA JUGA: Lawatan PWNU Jatim ke Tiongkok; Tapak Tilas Moderasi Beragama Antara NU dan Islamic Association of Gansu Province

Bersama Gus Kikin, Prof Jojo, Wakil Ketua Tanfidziyah, merupakan para pengurus PWNU Jatim yang diajak menjalankan lawatan ke Tiongkok selama 26 Oktober-1 November. Selain itu ada KH Abdul Matin Djawahir, Wakil Ketua Rais Syuriah; Masykuri Bakri, Wakil Ketua Tanfidziyah; dan Prawitra Thalib Amari.

Di industri florikultura itu, rombongan menyaksikan bahwa industrialisasi di Tiongkok yang maju pesat salah satunya adalah industri bunga mawar. ”Modernisasi industri perkebunan mawar merupakan suatu bentuk kesungguhan yang berawal dari kesederhanaan. Inilah kesan pertama yang kami rasakan,” katanya.

Prof Jojo menjelaskan bahwa industri tersebut membudidayakan kebih dari 100 varietas bunga bawar. Dalam melakukan aktivitasnya industri perkebunan tersebut menggunakan tenga kerja yang mayoritasnya adalah petani lokal yang berdomisili di sekitar pabrik, sehingga masyarakat setempat juga menikmati lapangan pekerjaan yang timbul dengan adanya moderniasi perkebunan tersebut.

BACA JUGA: Lawatan PWNU Jatim ke Tiongkok; 5 Kiai Penuhi Undangan Perdana Konjen RRT di Surabaya untuk Pertegas Hubungan Indonesia-Tiongkok

Kesungguhan untuk membudidayakan bunga mawar tersebut ditunjukkan mulai dari penanaman, pemanenan hingga proses pengemasan dan pengiriman bunga mawar yang dihasilkan di Provinsi Gansu yang ternyata tidak hanya didistribusikan di market Tiongkok saja tapi juga market lintas negara yaitu Jepang dan Korea. 
Di industri florikultura itu, rombongan PWNU Jatim menyaksikan bahwa industrialisasi di Tiongkok yang maju pesat salah satunya adalah industri bunga mawar. --PWNU Jatim

Ketua PWNU Jatim KH Kikin Abdul Hakim, mengatakan melihat potensi Indonesia harusnya bisa memodernisasi perkebunan, bahkan Indonesia sudah punya modernisasi perkebunan misalnya buah melon, hanya saja bagaimana update teknologi dan penyebaran serta pemerataan modernisasi tersebut dilakukan itu yang harus menjadi ikhtiar yang dilakukan dengan sungguh-sungguh. 

Prof Jojo menambahkan melalui support dari pemerintah dan kemudahan perizinan investasi dengan melihat potensi Indonesia hal tersebut tidaklah mustahil untuk diwujudkan.

BACA JUGA: Lawatan PWNU Jatim ke Tiongkok; Di Masjid Xiguan Kota Lanzhou RRT PWNU Jatim Tawarkan Beasiswa dan Pertukaran Santri

Waktu tersibuk adalah pagi hari, dengan rata-rata lebih dari 80 ribu bunga dikemas dan dikirim setiap pagi. Bunga-bunga ini diangkut melalui darat atau udara ke kota-kota dan prefektur otonom di Gansu, serta pasar-pasar di berbagai tempat termasuk Beijing, Shanghai, Shandong, dan Hangzhou. 

"Kami mulai merencanakan pengembangan industri bunga pada tahun 2018, dan saat ini telah membangun enam rumah kaca pintar tipe Venlo seluas 454.200 meter persegi di pangkalannya," ujar Li Zongjun, wakil manajer perusahaan di bawah Lanzhou New Area Modern Agriculture Investment Group Co., Ltd. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: diolah dari berbagai sumber