Dulu Aktivis Kere, Kini KPK Mencatatnya sebagai Penyelenggara Negara dengan Harta Kekayaan Terbesar di Indonesia

Dulu Aktivis Kere, Kini KPK Mencatatnya sebagai Penyelenggara Negara dengan Harta Kekayaan Terbesar di Indonesia

Berdasarkan data resmi yang dirilis pada 27 Agustus 2025, total kekayaan Denny JA tercatat sebesar Rp 3,08 triliun. --Istimewa

Penghargaan dan pengakuan internasional yang didapatkannya sangat banyak. Yakni BRICS Literature Award 2025 – nominasi 10 sastrawan dunia, mewakili Indonesia, pencalonan Nobel Sastra 2024 – individu kedua dari Indonesia yang dinominasikan secara resmi.

BACA JUGA: Denny JA: Perlu Kebijakan Baru untuk Melindungi Generasi Rentan

Ia ada dalam catatan Guinness World Record 2018 – Largest Political Lesson. TIME Magazine 2015 menyebutkan dia di dalam 30 Most Influential People on the Internet (bersama Barack Obama dan Justin Bieber).

ASEAN Literature Award 2020 – inovasi genre puisi esai. Lifetime Achievement Award Satupena 2021 – dedikasi untuk literasi dan kebebasan berekspresi. International Lifetime Achievement Award – White Page Leadership 2024.

Setiap penghargaan baginya bukan sekadar pengakuan, tetapi pengingat: bahwa karya dan integritas adalah dua sisi dari mata uang yang sama.

BACA JUGA: The Power of Giving; Prinsip Denny JA sebagai Komisaris BUMN Tanpa Tantiem

Sebagai Presiden Komisaris Pertamina Hulu Energi, Denny JA kini menjadi motor penggerak Roadmap Menuju 1 Juta Barrel per Day 2029—visi nasional menuju kemandirian energi Indonesia.

Visi itu berpijak pada tiga fondasi: efisiensi bisnis, inovasi teknologi, dan tanggung jawab lingkungan. Baginya, energi bukan hanya tentang sumber daya alam, tetapi juga tentang sumber daya moral: bagaimana kemakmuran bisa sejalan dengan keberlanjutan.

Perjalanan hidup Denny JA dimulai dari seorang aktivis kere pada 1980-an, dan empat dekade kemudian ia berdiri sebagai simbol bahwa integritas dan kerja keras dapat mengubah nasib seseorang—bahkan arah bangsanya.

BACA JUGA: Denny JA: Selain Dukungan Dipertegas, 3 Hal Ini Perlu dalam Leadership Prabowo Subianto dalam Hadapi Kerusuhan

Publikasi LHKPN oleh KPK dan keterbukaan Denny JA menunjukkan bahwa transparansi dan integritas dapat berjalan seiring dengan prestasi dan tanggung jawab sosial. Melalui keterbukaannya, Denny JA menegaskan bahwa kepemimpinan di era modern bukan hanya soal kemampuan memimpin korporasi besar.

Tetapi ini juga keberanian untuk menjadi teladan moral di ruang publik, menyeimbangkan antara kekuatan ekonomi, tanggung jawab sosial, dan visi sosial dalam menjalankan amanah negara.

"Transparansi ini bukan hanya memenuhi kewajiban hukum, tetapi juga membangun kepercayaan publik dan mendorong akuntabilitas di sektor publik, sehingga masyarakat dapat melihat langsung integritas para pemegang amanah negara,” katanya.  (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: