Pembunuhan di Hotel DoubleTree Surabaya, Percayai Intuisi Bahaya
ILUSTRASI Pembunuhan di Hotel DoubleTree Surabaya, Percayai Intuisi Bahaya. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Hati si cantik Ma’rifatul, 25, mendua (antara pilih mantan atau pacar sekarang) saat dia setuju ajakan bertemu pacar sekarang, Muhammad Ilham, 25. Dia naik KA dari Malang ke Surabaya, dijemput Ilham di Stasiun Gubeng. Lalu, mereka check-in di Hotel DoubleTree, Tunjungan. Di sana dia dicekik tewas oleh Ilham, yang kemudian menyerahkan diri ke Polsek Genteng.
TRAGEDI itu sangat disayangkan. Walaupun, suasana hati mendua, bimbang, bagai di persimpangan jalan, terjadi pada hampir semua orang. Di kegalauan itulah orang sering ragu-ragu memutuskan, lalu membuat keputusan. Hasilnya bisa positif atau negatif.
Begitulah konstruksi kejadian di kasus tersebut. Sebagaimana diceritakan kronologinya oleh Kapolsek Genteng AKP Grandika Indera Waspada kepada wartawan, Kamis, 16 Januari 2025. Begini:
”Tersangka kenal korban melalui aplikasi kencan online. Lalu, sejak akhir 2023 mereka jadi sangat dekat atau berpacaran.”
BACA JUGA:Gadis Lumajang Dibunuh Kekasih di Hotel DoubleTree Surabaya
BACA JUGA:Kemeriahan Sambut Natal di DoubleTree by Hilton Surabaya, Ada Interior Santa Gift Shop
Ilham tinggal di Dupak, Surabaya. Ma’rifatul warga Desa Sukosari, Kecamatan Kunir, Lumajang, Jatim. Tapi, dia tinggal indekos di Malang, Jatim. Sejak pacaran, mereka sering bertemu.
AKP Grandika: ”Dalam perkembangannya, mereka merencanakan pernikahan pada Desember 2024, tapi batal. Berdasar keterangan tersangka, penyebabnya adalah korban masih berat hati kepada mantan pacar.”
Setelah pembatalan pernikahan itu, mereka tidak pernah bertemu lagi. Mungkin, masing-masing mengira sudah move on. Menjalani hidup dengan pasangan masing-masing.
BACA JUGA:Teknik Pembunuhan Mahasiswa di Bogor
BACA JUGA:Pembunuhan Bocah 5 Tahun Akibat Cinta Segitiga: Cemburu Bisa Membunuh
Rabu malam, 15 Januari 2025, Ilham di Surabaya menelepon Ma’rifatul di Malang. Mereka ngobrol di telepon. Akhirnya Ilham mengajaknyi bertemu di Surabaya, sudah dipesankan kamar hotel di Jalan Tunjungan, Surabaya. Di lantai 16. Ma’rifatul pun mau. Langsung berangkat naik KA menuju Surabaya.
KA tiba di Stasiun Gubeng pada dini hari. Ilham sudah menunggu di stasiun untuk menjemput Ma’rifatul yang mengenakan bawahan hitam, atasan lengan panjang warna putih motif kembang. Lantas, mereka menuju hotel dimaksud.
Tiba di hotel, mereka malah cekcok. Polisi masih menyelidiki, apakah di situ mereka sudah berhubungan seks atau belum. Yang jelas, mereka cekcok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: