Dosen ASN Seluruh Indonesia Siap 'Serbu' Istana Negara, Tuntut Kepastian Tukin Rp 2,5 Triliun

Dosen ASN Seluruh Indonesia Siap 'Serbu' Istana Negara, Tuntut Kepastian Tukin Rp 2,5 Triliun

Koordinator Aliansi Dosen ASN Kemendiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) mengungkapkan alasan pihaknya memperjuangkan tunjangan kinerja (tukin) dosen yang sejak 2020 tidak pernah diberikan.--Annisa Zahro

"Kemendiktisaintek tahun ini mendapat anggaran Rp 57 triliun. Seharusnya tukin dosen diprioritaskan dibanding program-program lainnya," tandas Anggun.

BACA JUGA:Keadilan bagi Dosen dalam Isu Jurnal Predator

Namun, Kemendiktisaintek memastikan bahwa rancangan peraturan presiden terkait pencairan tukin sudah siap untuk disahkan.

"Setelah mendapatkan persetujuan tambahan anggaran, RPerpres telah selesai diharmonisasi dan akan diajukan KemenpanRB ke Presiden untuk ditandatangani," bunyi surat edaran Kemendiktisaintek kepada pimpinan perguruan tinggi negeri pada 28 Januari 2025.

Selain itu, Kemendiktisaintek tengah menyusun rancangan peraturan menteri terkait ketentuan teknis pelaksanaan pemberian tukin dosen ASN.

BACA JUGA:Dilaporkan Polisi, Pasutri Dosen UGM Beri Penjelasan

Sekretaris Jenderal Kemendiktisaintek Togar M Simatupang menegaskan bahwa pihaknya tidak membatasi dosen menyampaikan aspirasi mereka. 

"Tidak ada batasan penyampaian aspirasi dari dosen ASN, tetapi manfaatkan kanal komunikasi yang ada sesuai ketentuan," katanya pada 29 Januari 2025.

Namun, Togar menilai demonstrasi bukanlah pilihan yang bijak. 

"Pimpinan sudah dilibatkan, informasi sudah disampaikan, dan kanal komunikasi tersedia. Silakan lihat historis yang sudah disampaikan, dan saat ini terus diperjuangkan," tutupnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: