Dari Seorang Guru di Tuban Ini, Rumah Baca Tante Djie Dukung Peran Orang Tua dalam Membangun Budaya Baca

Para pemenang foto bersama dalam peringatan Hari Kunjung Perpustakaan pada 14 September 2025 yang digelar Rumah Baca Tante Djie dengan lomba mewarnai, menyanyi, dan kegiatan Cerita Anak Hebat. -Ellen Graciana-Rumah Baca Tante Djie
Rumah Baca Tante Djie juga mengajak semua yang peduli pada literasi untuk ikut berbagi kebaikan lewat kegiatan sosial bernama Donasi Buku untuk anak usia 0-15 tahun. Buku yang didonasikan bisa jadi awal petualangan baru untuk anak-anak.
Dalam beberapa kali perayaan hari khusus yang terkait literasi, Rumah Baca Tante Djie urun suka cita. Pada Hari Buku Nasional 17 Mei 2025, dibacakan buku untuk anak-anak untuk menciptakan kebiasaan membaca yang menyenangkan dalam keluarga.
BACA JUGA: 7 Tip Memulai Kebiasaan Membaca yang Konsisten
Ellen berharap kolaborasi dari berbagai pihak seperti itu akan terus datang. "Itu semacam bahan bakar semangat kami untuk terus menghadirkan ruang belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi anak-anak," terang Ellen.
"Kami sangat berterima kasih atas dukungan semua. Semoga setelah ini kegiatan kami makin banyak. Dukungan makin meluas sehingga tagline kami yakni Membaca Sejarah Menulis Masa Depan bisa kami tunaikan dengan baik,” terang Ellen.
Ditegaskannya, Rumah Baca Tante Djie punya visi yang jelas. Di antaranya bahwa budaya baca tidak lahir dalam semalam. Ia bukan sekadar aktivitas duduk dengan buku, melainkan kebiasaan yang tumbuh perlahan, dari keseharian yang sederhana.
BACA JUGA: 5 Alasan Cerita Angst Lebih Menarik Pembaca
Menurut Ellen yang membaktikan diri pada dunia literasi, di titik itulah, peran orang tua menjadi begitu penting. Seorang anak belajar bukan hanya dari apa yang ia dengar, tapi terutama dari apa yang ia lihat.
Ketika orang tua meluangkan waktu membacakan cerita sebelum tidur, anak bukan hanya menikmati alur kisah, melainkanmerasakan cinta, perhatian, dan kehangatan yang mengikat. Dari sana, membaca menjadi pengalaman emosional yang indah, bukan sekadar kewajiban.
Maka, kala melihat gerak Rumah Baca Tante Djie, masyarakat akan mendapatkan sedikit pencerahan bahwa setiap rumah yang penuh dengan buku—meski hanya satu rak kecil—akan menjadi dunia yang kaya bagi anak-anak.
BACA JUGA: Menguasai Skimming dan Scanning, Strategi Membaca Efisien
Saat buku mudah dijangkau, anak akan terbiasa meraih, membuka, dan menjelajahinya. Di sanalah lahir rasa penasaran, imajinasi, dan kebiasaan yang perlahan menumbuhkan budaya baca. Namun, lebih dari itu, teladan orang tua adalah kunci.
Ketika seorang anak melihat ayah atau ibunya duduk membaca dengan tenang, ia belajar bahwa membaca adalah bagian penting dari hidup. Anak memahami bahwa membaca bukan hanya kegiatan di sekolah, melainkan kebutuhan sehari-hari untuk tumbuh dan belajar.
Membangun budaya baca pada anak tidak selalu membutuhkan waktu lama. Cukup beberapa menit setiap hari: satu cerita sebelum tidur, satu halaman dibacakan bersama, atau sekadar duduk berdampingan sambil menikmati buku masing-masing. Kecil, sederhana, tetapi berharga.
BACA JUGA: Membaca Sejak Dini Dimulai dari Keluarga, Orang Tua Harus Jadi Teladan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: