5 Alasan Cerita Angst Lebih Menarik Pembaca

Cerita angst yang memberikan daya tarik tersendiri bagi para pembaca, karena kisahnya yang terlalu relate. --Pexels
HARIAN DISWAY - Di tengah begitu banyak pilihan cerita yang ceria dan membahagiakan, ada satu genre yang tetap memiliki tempat khusus di hati banyak pembaca yaitu genre angst.
Cerita-cerita penuh penderitaan, kehilangan, kesalahpahaman, atau cinta yang berakhir pahit justru sering menjadi favorit, bahkan terasa lebih membekas dibandingkan kisah bahagia. Mengapa kita menikmati cerita yang secara emosional begitu menyakitkan?
Apa Itu Cerita Angst?
Angst berasal dari bahasa Jerman yang berarti kecemasan atau ketakutan. Dalam dunia fiksi, cerita angst biasanya menggambarkan pergulatan batin, konflik emosional, penderitaan, atau rasa kehilangan yang mendalam.
BACA JUGA: 5 Manga Olahraga Terbaik: Kisah Inspiratif di Balik Keringat dan Semangat
Karakter dalam cerita ini sering menghadapi situasi sulit, ketidakadilan, atau keputusan menyakitkan yang berdampak besar pada perjalanan hidup mereka.
Cerita angst tidak sekadar menampilkan kesedihan, author akan membuat cerita untuk para pembaca ikut merasakan rasa sedih yang dialami oleh sang protagonis, memaksa mereka merasakan emosi mentah yang jarang disentuh cerita biasa.
Mengapa cerita angst begitu menarik?
1. Koneksi emosional yang lebih dalam
Cerita angst menawarkan pengalaman emosional yang lebih intens dibandingkan cerita bahagia biasa. Saat karakter merasakan sakit, kehilangan, atau dilema moral, para pembaca akan merasa ikut hidup di dalam dunia mereka.
BACA JUGA: Dua Eks Pemain Sirkus Taman Safari Bongkar Kisah Penyiksaan, Sempat Disetrum dan Dipasung
Keterhubungan ini membuat pembaca merasa rasa sakit dan luka batin yang ditulis oleh sang penulis memang itu valid dan nyata.
2. Katarsis emosional
Cerita angst merupakan bentuk katarsis atau bentuk pelepasan rasa sedih yang tertahan. --Pexels
Membaca cerita penuh angst memungkinkan kita mengalami kesedihan dalam lingkungan yang aman. Ini adalah bentuk katarsis atau bentuk pelepasan rasa sedih yang tertahan.
Dengan mengikuti perjalanan karakter, para pembaca bisa menangis, berduka, atau bahkan marah, tanpa harus mengalami sendiri tragedi tersebut dalam kehidupan nyata.
3. Kecantikan dalam penderitaan
Banyak cerita angst yang ditulis dengan bahasa yang puitis dan penuh kedalaman. Penderitaan sering kali dikemas secara indah, dengan metafora, simbolisme, dan narasi yang kuat, membuat rasa sakit itu terasa artistik dan justru menjadi bagian dari daya tariknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: