Pemuda Pancasila Tolak Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Sarankan Pakai Nama Tirto Adi hingga Surosentiko
![Pemuda Pancasila Tolak Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Sarankan Pakai Nama Tirto Adi hingga Surosentiko](https://cms.disway.id/uploads/67cef139966d541d764a5e4e3e2f8fa8.jpg)
lokasi jalan yanag akan dinamakan sebagai jalan Pramoedya Ananta Toer di kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah-kompas.com-
Namun, Bupati Blora Arief Rohman mengumumkan bahwa peresmian nama jalan tersebut harus ditunda karena regulasi yang belum siap.
"Hari ini ditunda, ini hanya karena regulasinya kita belum siap, sedang kita siapkan regulasinya. Kita sedang menyusun Perda soal jalan ini," ujar Arief saat berbicara di Blora Creative Space (BCS).
Dengan demikian, keputusan penamaan jalan ini masih dalam tahap kajian dan belum final.
Anda sudah tahu, Pramoedya Ananta Toer merupakan salah seorang sastrawan yang paling berpengaruh karya-karyanya. Bahkan hingga level internasional. Sejumlah bukunya diterbitkan dalam 40 bahasa.
BACA JUGA:Sastra Digital Melalui Video Animasi Cerita Pendek: Kreativitas di Era Modern
Ia lahir di blora pada 6 februari 1925 dan dikenal luas melalui karya-karyanya, seperti Sang Pemula, Cerita dari Blora, dan Tetralogi Pulau Buru, yang banyak mengangkat realitas sosial dan sejarah bangsa Indonesia.
Meski begitu, Pramoedya juga memiliki sejarah yang kontroversial di Indonesia, terutama karena hubungannya dengan Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat), yang sering dikaitkan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Hal itulah yang masih menjadi perdebatan di masyarakat hingga kini, terutama terkait dengan penamaan jalan dan penghormatan terhadap tokoh-tokoh yang memiliki sejarah kompleks.
BACA JUGA:Profil Eka Kurniawan: Penulis yang Membawa Sastra Indonesia Mendunia
Ketidaksetujuan Pemuda Pancasila itu menunjukan bagaimana isu sejarah dan ideologi masih sangat berpengaruh bagi kebijakan publik, terutama terkait dengan penamaan tempat atau penghormatan kepada tokoh-tokoh tertentu.
Kontroversi penamaan jalan itu juga menyoroti perbedaan pandangan masyarakat terhadap sejarah dan bagaimana nama tokoh tertentu dapat memicu reaksi beragam di kalangan masyarakat lokal.
Hingga saat ini, keputusan akhir mengenai penamaan jalan Pramoedya Ananta Toer masih menunggu regulasi yang lebih matang.
BACA JUGA:3 Karya Besar Eka Kurniawan yang Mengguncang Dunia Sastra
Pemerintah Kabupaten Blora berupaya memastikan bahwa keputusan ini memiliki dasar hukum yang kuat sebelum resmi diterapkan.
Di sisi lain, Pemuda Pancasila tetap menyerukan kajian ulang agar keputusan yang diambil benar-benar mewakili aspirasi masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: