Sejarah Hari Pers Nasional 9 Februari: Diakuinya Pers Sebagai Pilar Keempat Demokrasi
![Sejarah Hari Pers Nasional 9 Februari: Diakuinya Pers Sebagai Pilar Keempat Demokrasi](https://cms.disway.id/uploads/8edbbe92f213669d37544ee89199bd26.jpg)
Sejarah Hari Pers Nasional--Freepik
HARIAN DISWAY - Hari Pers Nasional diperingati setiap 9 Februari, yang juga menjadi hari ulang tahun Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Lalu, bagaimana sejarah Hari Pers di Indonesia?
Hari Pers Nasional ini berdasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1985 yang ditandatangani oleh Presiden Soeharto pada 23 Januari 1985.
Para jurnalis sebagai bagian dari dunia pers ikut berperan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Meskipun mereka tidak terlibat langsung dalam pertempuran, kontribusi mereka dalam dunia pemberitaan sangat membantu menginspirasi semangat perjuangan rakyat Indonesia untuk meraih kemerdekaan dari penjajahan.
Sejak era kolonial, keinginan untuk menerbitkan surat kabar sudah ada, meskipun semua usaha yang dicoba selalu digagalkan.
Namun, pada 7 Agustus 1744, surat kabar pertama berhasil terbit dengan nama Bataviasche Nouvelles en Politieke Raisonnementen.
Pada tahun 1907, surat kabar Medan Prijaji terbit di Bandung, didirikan oleh pengusaha lokal bernama Tirto Adhi Soerjo.
Medan Prijaji menjadi pionir media nasional. Ketika Jepang menduduki Indonesia pada 1942, terdapat lima surat kabar di Indonesia, yaitu Jawa Shinbun, Celebes Shinbun, Sumatra Shinbun, Ceram Shinbun, dan Borneo Shinbun.
Hingga akhirnya, pengorbanan besar para pelaku pers mendorong para tokoh pers nasional untuk berkumpul di Yogyakarta pada 8 Juni 1946.
Dalam pertemuan tersebut, mereka membentuk Serikat Penerbit Surat Kabar (SPS), yang dihadiri oleh tokoh pers terkemuka Indonesia seperti Adam Malik, Iwa Kusumasumantri, Ki Hadjar Dewantara, Mohammad Yamin, Rasuna Said, Sukarno, Tijpto Mangunkusumo, dan WR Supratman.
BACA JUGA:Digitalisasi yang Mengubah Industri Media: Adaptasi atau Mati?
BACA JUGA:Sejarah Hari Pers Nasional 9 Februari dan Tema di Tahun 2024
Para tokoh pers tersebut menyadari pentingnya organisasi dan manajemen yang baik bagi penerbit pers, karena meskipun Indonesia telah merdeka, pemerintah kolonial masih berusaha mempengaruhi masyarakat domestik dan internasional terkait kemerdekaan Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: vox.id