Trump Terapkan Tarif Impor Baja dan Aluminium 25 Persen, Perang Dagang Dimulai?
![Trump Terapkan Tarif Impor Baja dan Aluminium 25 Persen, Perang Dagang Dimulai?](https://cms.disway.id/uploads/15db70ee2a9304479e6e7b5b69b7d03a.jpg)
Presiden Amerika Serikat Trump Menandatangani Perintah Eksekutif Di Gedung Putih. Presiden AS Donald Trump menandatangani serangkaian perintah eksekutif termasuk tarif 25% untuk baja dan aluminium di Ruang Oval di Gedung Putih pada Senin, 10 Februari 2025--Andrew Harnik/AFP
HARIAN DISWAY - Presiden AS, Donald Trump, menandatangani perintah eksekutif untuk memberlakukan tarif 25 persen pada impor baja dan aluminium mulai 12 Maret 2025.
“Hari ini saya memberlakukan tarif baja dan aluminium sebanyak 25 persen tanpa pengecualian atau pembebasan,” ungkap Trump pada hari Senin, 10 Februari 2025 malam waktu setempat.
Trump juga menyebut kebijakan ini sebagai langkah penting bagi ekonomi AS. “Saatnya industri besar kita kembali ke Amerika,” ujar presiden ke-47 AS tersebut.
Presiden Amerika Serikat Trump Menandatangani Perintah Eksekutif Di Gedung Putih. Presiden AS Donald Trump menandatangani serangkaian perintah eksekutif termasuk tarif 25% untuk baja dan aluminium di Ruang Oval di Gedung Putih pada Senin, 10 Februari 2025--Andrew Harnik/AFP
Kebijakan Tarif Baru
Dalam perintah eksekutifnya, ia menetapkan bahwa impor aluminium dan produk turunannya dari Argentina, Australia, Kanada, Meksiko, Uni Eropa, dan Inggris akan dikenakan tarif tambahan.
Sementara itu, kebijakan serupa untuk baja akan diterapkan pada negara-negara yang sama, dengan tambahan Brasil, Jepang, dan Korea Selatan sebagai negara yang terkena dampak.
Selain itu, Trump juga mengisyaratkan kemungkinan penerapan tarif lebih lanjut terhadap mobil, obat-obatan, dan chip komputer.
Reaksi dan Dampak Global
BACA JUGA:Kebijakan Tarif Baru Trump Bikin Harga Minyak Mentah Dunia Naik, Batu Bara dan Nikel Anjlok
Kebijakan ini disambut baik oleh produsen baja dan aluminium dalam negeri, tetapi menimbulkan kekhawatiran bagi sekutu AS, terutama Kanada dan Meksiko, yang merupakan pemasok utama logam ke negara tersebut.
Selain itu, keputusan ini juga berisiko menghambat ekspor AS serta memicu penolakan dari industri domestik yang bergantung pada bahan baku logam, seperti sektor otomotif, kemasan makanan, dan manufaktur lainnya.
Perusahaan-perusahaan di sektor ini diperkirakan akan menghadapi kenaikan biaya produksi akibat tarif yang lebih tinggi.
Ketegangan dengan Tiongkok
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: