17 Februari Memperingati Hari Apa? Ada Perayaan Hari Trenggiling Sedunia

17 Februari Memperingati Hari Apa? Ada Perayaan Hari Trenggiling Sedunia

Perayaan Hari Trenggiling Sedunia 17 Februari. - Youtube - National Geographic

HARIAN DISWAY - Tepat 17 Februari 2025, terdapat perayaan Hari Trenggiling Sedunia yang diperingati di berbagai negara. Ini berkaitan dengan kegiatan konservasi alam dan pelestarian satwa liar. 

Secara umum, trenggiling termasuk golongan mamalia (hewan yang memiliki kelenjar susu) dan hidup secara nokturnal, sehingga aktif mencari makanannya yang berupa serangga di malam hari.

Satwa ini mempunyai moncong panjang dan mengerucut, hampir mirip dengan bentuk moncong curut. Bentuk lidah yang panjang akan mempermudah trenggiling untuk mendapatkan makanannya yang berupa serangga.

BACA JUGA:Kasus Nyoman Sukena: Perlunya Edukasi dan Pendekatan Bijak dalam Menangani Hewan Dilindungi

Selain itu, tubuhnya penuh dengan sisik yang tebal. Satwa ini mampu menggelindingkan dirinya seperti bola saat merasa terancam oleh predator. Mengutip dari laman resmi Pangolins, pencetus dari perayaan Hari Trenggiling Sedunia adalah Rhishja Cota.

Lalu, mengapa ada perayaan Hari Trenggiling Sedunia pada 17 Februari? Siapa itu Rhishja Cota? Berikut adalah sejarah lengkap perayaan Hari Trenggiling Sedunia mengutip dari berbagai sumber:


Perayaan Hari Trenggiling Sedunia 17 Februari. - Youtube - National Geographic

1. Sejarah Terbentuknya Perayaan Hari Trenggiling Sedunia pada 17 Februari

Berdasarkan sejarah yang ada, perayaan Hari Trenggiling Sedunia pertama kali diakui dunia pada 2012. Orang yang mencetuskan acara perayaan satwa ini ke dunia untuk pertama kalinya adalah Rhishja Cota. 

Rhishja Cota pada awalnya mempelopori gerakan Hari Trenggiling Sedunia dengan membuat akun khusus di berbagai situs web, Facebook, dan Twitter dengan membuat konten tentang trenggiling. Tujuannya, untuk menyadarkan masyarakat betapa pentingnya peran trenggiling di ekosistem.

Perayaan pada 17 Februari ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya melestarikan trenggiling. Mamalia pemakan serangga ini sering menjadi sasaran para pemburu dalam kegiatan perdagangan satwa liar ilegal. 

BACA JUGA:Tip Atasi Masalah Obesitas pada Hewan Peliharaan

Banyak pemburu yang ingin memanfaatkan daging maupun sisiknya agar bisa menjadi produk tas, ikat pinggang, sepatu, atau obat tradisional Tiongkok. Jika kegiatan perburuan terus berlanjut, maka bisa berpotensi mengalami kepunahan.

Apalagi, satwa nokturnal ini memiliki perkembangbiakan yang lambat. Selain itu, kegiatan manusia seperti penggundulan hutan dan pembukaan lahan pertanian membuat trenggiling kehilangan habitatnya.

Berdasarkan data dari IUCN (International Union for Conservation of Nature), ada beberapa spesies yang saat ini sangat terancam punah. Misalnya, trenggiling Sunda, trenggiling Filipina, dan trenggiling Tiongkok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber