Hukum dan Tata Cara Mengqadha Puasa Ramadhan

Hukum dan Tata Cara Mengqadha Puasa Ramadhan

Mengqadha puasa Ramadhan merupakan kewajiban yang tidak boleh dilupakan. --Pinterest

Tata Cara Mengqadha Puasa Ramadhan

Secara umum, tata cara mengqadha puasa Ramadhan sama dengan puasa Ramadhan biasa, yakni menahan diri dari makan, minum, dan hal hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.

BACA JUGA: Menyambut Ramadhan: Persiapan Diri Agar Lebih Berkah dan Bermakna

 1. Niat: Sama seperti halnya puasa wajib, niatkan untuk mengqadha puasa Ramadhan dilakukan pada malam hari sebelum fajar. Jika seseorang berpuasa tanpa niat sebelumnya, puasanya dianggap tidak sah dan haus diulang di lain hari.

 2. Jumlah Hari: Ganti puasa sebanyak hari yang ditinggalkan saat Ramadhan. Jika Anda lupa hari yang terlewat, usahakan untuk mengambil jumlah lebih atau maksimalnya sebagai bentuk kehati-hatian.

 3. Waktu: Waktu untuk mengqadha puasa Ramadhan adalah setelah bulan Ramadhan hingga sebelum masuk bulan Ramadhan berikutnya.

BACA JUGA: Jelang Bulan Ramadhan, Arab Saudi Kirim Kurma 100 Ton untuk Muslim Indonesia

 4. Urutan: Mengqadha puasa Ramadhan tidak harus dilakukan secara berurutan, boleh dilakukan secara terpisah-pisah asal jumlah ganti sama dengan jumlah utangnya. Anda bisa melakukannya sesuai kemampuan dan kesempatan yang ada.

Jika seseorang tidak mampu mengqadha puasa Ramadhan karena alasan yang dibenarkan, seperti sakit yang berkepanjangan, maka ia wajib membayar fidyah. Fidyah adalah sejumlah harta yang diberikan kepada fakir miskin sebagai pengganti atau tebusan karena tidak dapat melaksanakan ganti dari puasa yang tidak dapat dilakukan. (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Trunojoyo Madura

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: