Hukum dan Tata Cara Mengqadha Puasa Ramadhan

Hukum dan Tata Cara Mengqadha Puasa Ramadhan

Mengqadha puasa Ramadhan merupakan kewajiban yang tidak boleh dilupakan. --Pinterest

HARIAN DISWAY - Mengqadha puasa Ramadhan berarti juga mengganti puasa yang tidak dapat dilakukan pada bulan Ramadhan sebelumnya karena beberapa alasan tertentu, seperti sakit, bepergian, atau haid bagi wanita.

Hukum mengqadha puasa Ramadhan adalah wajib bagi siapa saja yang memiliki utang puasa Ramadhan. Bagi sebagian orang, ada yang mungkin tidak dapat melaksanakan puasa satu bulan penuh sehingga wajib mengganti puasa yang ditinggalkan setelah bulan Ramadhan berakhir.

Mengqadha puasa Ramadhan merupakan kewajiban yang tidak boleh dilupakan. Waktu yang paling tepat untuk mengqadha puasa Ramadhan adalah setelah bulan Syawal, yaitu setelah Hari Raya Idulfitri.

Namun, diperbolehkan juga untuk mengqadha puasa di bulan bulan lainnya selama belum masuk bulan Ramadhan. Mengqadha puasa Ramadhan adalah bentuk ketaatan kepada Allah.

BACA JUGA: Batas Terakhir untuk Qadha Puasa Ramadan, Bagaimana Jika Terlewatkan?

BACA JUGA: Mengenal Mindful Eating Menjelang Ramadan untuk Puasa Lebih Sehat

Bagi umat islam yang memiliki utang puasa Ramadhan, jangan menunda-nunda untuk mengqadhanya. Semakin cepat utang puasa dibayar, semakin tenang hati dan semakin besar pula pahala yang akan didapatkan.

Syarat Mengqadha Puasa Ramadhan

Seseorang diperbolehkan untuk tidak berpuasa Ramadhan dan wajib menggantinya di lain hari jika sedang berada di kondisi seperti berikut:

 1. Sakit yang menyebabkan tidak mampu berpuasa. Namun, tidak semua sakit dapat menjadi alasan untuk tidak berpuasa. Kondisi sakit yang dimaksud adalah sakit yang mengharuskan mengonsumsi obat-obatan secara teratur.

BACA JUGA: Ramadan Sudah Dekat, Ketahui Cara Bayar Utang Puasa dengan Fidyah

 2. Dalam perjalanan jauh (musafir) yang bisa menghabiskan waktu berhari-hari. Para ulama berpendapat bahwa batasan jarak yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa yakni sekitar 85 km sampai 94 km. Tujuan perjalanan pun tidak boleh bertujuan untuk melakukan maksiat atau perbuatan dosa.

 3. Wanita yang sedang haid atau nifas. Dalam islam, wanita yang sedang mengalami haid atau nifas diberikan keringanan untuk tidak beribadah termasuk melaksanakan puasa Ramadhan.


Melakukan qadha puasa bagi umat muslim yang memiliki utang puasa, hukunnya adalah wajib. --Pexels

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: