Khofifah Ingin Langsung Tancap Gas Bangun Jatim, Targetkan Kedaulatan Pangan dan 5000 Rumah Murah

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ingin langsung tancap gas bangun Jawa Timur setelah dilantik.-Istimewa-
Sebelumnya, Sekda Adhy Karyono menyampaikan kesiapan anggaran di tengah efisiensi. APBD Jawa Timur siap tancap gas kerja sejak awal Ramadan.
Khofifah juga menekankan peningkatan kualitas pendidikan SMA di Jawa Timur.
BACA JUGA:Tok! DPRD Jatim Tetapkan Khofifah-Emil Pemenang Pilgub Jatim, Siap Ajukan ke Presiden RI
Dia ingin agar kepala dinas pendidikan Jawa Timur selalu meningkatkan kualitas lulusan. Apalagi, tingkat kebeterimaan di universitas unggul selalu lebih banyak dari provinsi lainnya.
"Hal-hal terkait mutu rangking SMA di Jatim tak boleh kalah dari provinsi lainnya", papar Khofifah.
Program efisiensi juga jadi perhatian. Harus ada penyesuaian kinerja dan indeks kinerja utama (IKU).
BACA JUGA:PDIP Legowo Putusan MK, Khofifah-Emil Kembali Pimpin Jatim
"Jangan tak tercapai IKU hanya karena efisiensi. Harus ada upaya agar semua tercapai kalau perlu penyesuaian IKU. Misalnya, angka pengangguran, peningkatan penurunan kemiskinan," jelas Khofifah.
Penurunan kemiskinan Jawa Timur juga harus ditilik kembali. Sebab, ada format baru yang berbeda dg tahun sebelumnya.
Kini, standard kemiskinan ekstrem bukan dihitung dari prosentase penduduk, namun dari jumlah per kepala orang miskin.
Sebarannya, seperti di Kabupaten Malang, Kabupaten Probolinggo, dan beberapa wilayah di Pulau Madura.
BACA JUGA:Risma-Gus Hans Legowo Terima Putusan MK, Siap Kawal Kepemimpinan Khofifah-Emil di Jatim
"Karena format hitungan baru ini bisa mengubah rasio kemiskinan kita," tandas Khofifah.
Menurutnya, persentase penurunan kemiskinan di Jawa Timur selama periode sebelumnya menunjukkan angka yang signifikan.
"Kita harus memastikan tidak muncul opini negatif akibat kurangnya kesiapan. Oleh karena itu, kolaborasi dengan perguruan tinggi dan berbagai pihak menjadi kunci," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: