Fariz R.M. Narkoba Lagi

Fariz R.M. Narkoba Lagi

ILUSTRASI Fariz R.M. Narkoba Lagi.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

”Sudah… ikut saja,” ujar polisi saat menangkap musisi top 1980-an Fariz R.M. di rumahnya di Bandung, Rabu, 2025. Soal narkoba. Ia berlagak pilon: ”Saya enggak tahu apa-apa, Pak…” Polisi: ”Sudah… ikut saja. Malah bisa ramai, lho.” Fariz ngotot. Ia terkepung. Seorang polisi menyita sabu-sabu dan ganja di situ. Terpaksa Fariz ikut ke kantor polisi. Lagi dan lagi.

KALI KEEMPAT Fariz ditangkap karena mengonsumsi narkoba. Pertama tahun 2007, terus 2015, dilanjut 24 Agustus 2018, akhirnya 19 Februari 2025. Sudah 18 tahun sejak penangkapan pertama. Mengalahkan rekor aktor top 1980-an Roy Marten yang dua kali ditangkap karena narkoba.

Polisi kok bisa tahu Fariz mengonsumsi narkoba di rumahnya? Terbukti, polisi menyita sabu-sabu dan ganja di sana. Jawabnya, yang tahu polisi. Seseorang yang pernah ditangkap karena narkoba ibarat target terkunci senjata rudal. Ke mana pun pergi pasti kena.

BACA JUGA:Perburuan Kaki Tangan dan Aset Jaringan Narkoba Fredy Pratama

BACA JUGA:Narkoba, Gaya Hidup dan Daya Hidup

Buktinya, Fariz tidak ditangkap polisi Bandung, tetapi Satuan Reserse Narkoba Polres Jakarta Selatan. Fariz sudah diteropong dari Jakarta. 

Video penangkapan yang beredar di medsos itu direkam polisi. Dibidik kamera dari arah belakangnya, saat ia dirayu polisi agar ikut saja. Tanda bahwa ia terkepung. Di situ Fariz mengenakan kaus putih gambar kembang-kembang hitam, celana panjang, dan sandal. 

Fariz kelahiran Jakarta, 5 Januari 1959. Rambutnya memutih. Para polisi muda yang menangkapnya tidak tahu, betapa terkenal Fariz, dulu.

Kasat Resnarkoba Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Andri Kurniawan kepada wartawan, Rabu, 19 Februari 2025, mengatakan: ”Ia sudah dibawa ke Polres Metro Jaksel dan masih dalam proses pemeriksaan.”

BACA JUGA:Fungsi Narkoba Geser ke Motif Kriminal

BACA JUGA:Inilah Dampak Konsumsi Narkoba Termasuk Ganja

Hampir pasti Fariz bakal dipenjara lagi. 

Mengapa pengonsumsi narkoba bagai iklan snack wafer cokelat Momogi, mau mau lagi? Jawabnya, karena kecanduan. Mengapa bisa kecanduan?

Dikutip dari The Conversation, 11 Desember 2016, berjudul Health Check: what makes it so hard to quit drugs?, Dipaparkan soal kecanduan narkoba. Penulisnya Prof Nicole Lee, guru besar Institut Penelitian Obat Nasional, Curtin University, Bentley, Western Australia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: