Sopan Cegah Pembunuhan

Sopan Cegah Pembunuhan

ILUSTRASI Sopan cegah pembunuhan. Bos pemilik ruko di Jakarta Timur dibunuh kuli bangunan yang dipekerjakannya. Kemudian, mayatnya dicor untuk menghilangkan jejak. Petugas damkar ikut membongkar cor-coran.-Arya-Harian Disway-

Banyak bos mengabaikan, bersikap sopan kepada bawahan berpengaruh positif pada hasil kerja. Bos pemilik ruko di Jalan Pemuda 62, Jakarta Timur, inisial JS, 69, dibunuh kuli bangunan yang dipercaya mengawasi renovasi ruko tersebut –tersangka Zaenal Arif, 35– diduga, gegara tidak sopan. Kepala korban ditimpa batu bata hebel.

KRONOLOGI kejadian dijelaskan Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan, Kamis, 27 Februari 2025. 

JS pemilik ruko tersebut. Ruko itu direnovasi tim pekerja bangunan.

Zaenal yang mandor bangunan adalah orang kepercayaan JS dalam renovasi tersebut. Zaenal pengawas pembangunan. JS-Zaenal akrab. Saking akrabnya, sampai Zaenal tahu nomor PIN ATM milik JS. 

BACA JUGA:Pembunuhan di Hotel DoubleTree: Anak Siapa Janin Itu?

BACA JUGA:Pembunuhan di Hotel DoubleTree Surabaya, Percayai Intuisi Bahaya

Minggu pagi, 16 Februari 2025, JS di rumahnya di Jalan Cipete, Jakarta Selatan, ditelepon Zaenal bahwa para pekerja bangunan renovasi ruko mogok kerja. Tidak ada satu pun yang hadir bekerja. Semestinya, sesuai perjanjian awal, Minggu pun pekerjaan pembangunan terus berjalan. Maka, JS mendatangi ruko. Ketemu Zaenal.

JS memeriksa kondisi pembangunan. Diketahui, ada beberapa barang yang hilang. Antara lain, beton dan pahat. JS berniat lapor polisi atas kehilangan itu. Ia mengajak Zaenal ke kantor polisi. Namun, Zaenal menolak. Ia malah meminta sebagian gajinya Rp 900 ribu. 

Kombes Nicolas: ”Tersangka mengaku saat itu ia ditampar korban yang kesal akibat pekerja bangunan mogok. Kemudian, tersangka mendorong korban sampai jatuh terjengkang. Kemudian, tersangka mengambil sebuah batu bata hebel di dekatnya. Batu itu pun ditimpakan ke kepala korban beberapa kali.”

BACA JUGA:Teknik Pembunuhan Mahasiswa di Bogor

BACA JUGA:Pembunuhan Bocah 5 Tahun Akibat Cinta Segitiga: Cemburu Bisa Membunuh

Setelahnya, Zaenal menutup ruko. Ia pergi meninggalkan korban yang luka parah.

Selasa siang, 18 Februari 2025, Zaenal balik ke ruko lagi. Ternyata mayat korban mulai membusuk dikerubungi lalat. Lalu, ia menyeret mayat ke bagian belakang ruko, digeletakkan di bekas saluran air. Kemudian, ia mengaduk semen dan pasir. Mayat dicor di situ. Coran ditutup terpal dan aneka bahan bangunan. Zaenal lalu pergi.

Rabu, 19 Februari 2025, istri korban lapor polisi. Dia lapor, JS sudah tiga hari tidak pulang. HP-nya mati. Terakhir, ia dari rumah berangkat ke ruko. Polisi mendatangi ruko, membukanya. Tidak ditemukan apa-apa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: