Pasca Ancaman Trump, Hamas Tegaskan Tetap Berkomitmen pada Kesepakatan Gencatan Senjata

Orang-orang berkumpul di dekat reruntuhan bangunan yang hancur untuk menghadiri acara buka puasa bersama di tengah gencatan senjata yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas meski terdapat ancaman dari AS.--Omar AL-QATTAA / AFP
HARIAN DISWAY - Kelompok milisi bersenjata Gaza, Hamas menyatakan tetap berkomitmen pada gencatan senjata dengan Israel, meskipun Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengancam akan "memusnahkan" Gaza jika para sandera yang ditahan tidak segera dibebaskan.
Gencatan senjata yang berlangsung sejak 19 Januari 2025 kini berada dalam ketidakpastian setelah tahap pertamanya berakhir akhir pekan lalu. Sementara itu, negosiasi mengenai masa depan kesepakatan tersebut masih menemui jalan buntu.
Sebelumnya Israel menawarkan perpanjangan gencatan senjata tahap pertama untuk membebaskan lebih banyak sandera. Namun Hamas menolak tawaran ini dan meminta agar tahap kedua segera dilaksanakan dalam rangka perdamaian yang lebih permanen.
Hamas menilai bahwa ancaman Trump hanya akan semakin mendorong Israel untuk mengabaikan kesepakatan damai yang telah berhasil menekan eskalasi konflik selama lebih dari 15 bulan di Gaza.
BACA JUGA:Israel Minta Gencatan Senjata Tahap Pertama Diperpanjang, Hamas Minta Tahap Kedua Segera Dijalankan
Ancaman Trump muncul setelah pemerintahannya mengungkapkan bahwa mereka telah melakukan pembicaraan langsung dengan Hamas terkait pembebasan sandera warga Amerika di Gaza.
Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengonfirmasi bahwa Israel telah diberitahu soal pembicaraan tersebut dan telah mengungkapkan pendapatnya, dilansir dari Agence France-Presse (AFP).
Dalam sebuah pernyataan video, juru bicara sayap militer organisasi kelompok Hamas Palestina, Brigade Ezzedine al-Qassam, Abu Obaida, menegaskan bahwa mereka tetap berpegang pada perjanjian yang ada.
BACA JUGA:Gencatan Senjata Gaza Terancam Batal, Israel Tuduh Hamas Ingkari Perjanjian
"Terlepas dari semua upaya musuh untuk menghindar, berbohong, dan menipu... kami lebih memilih dan masih memilih untuk mematuhi perjanjian demi menyelamatkan nyawa rakyat kami," ucap Abu Obaida, dikutip dari AFP.
Pada Rabu, Trump mengeluarkan peringatan keras kepada Hamas, mendesak kelompok tersebut untuk segera membebaskan semua sandera, "Jika tidak, semuanya akan berakhir bagi kalian," katanya, dikutip dari AFP.
Presiden AS Donald Trump berpidato di hadapan sidang gabungan Kongres AS di Capitol AS pada tanggal 04 Maret 2025. Trump memperingatkan Gaza untuk --Win McNamee / AFP
Selain itu, Trump juga memperingatkan rakyat Gaza akan konsekuensi berat jika sandera tidak segera dibebaskan.
BACA JUGA:Yahya Sinwar Tewas dalam Operasi Militer Israel, Khaled Meshaal Ambil Alih Kepemimpin Hamas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: