Ramadan Kareem 2025 (26): Mudik, Ingat Gaza

Ramadan Kareem 2025 (26): Mudik, Ingat Gaza

Ramadan yang menyerta dalam kesepakatan gencatan senjata tampak dipunggungi Israel. --iStockphoto

BACA JUGA: Ramadan Kareem 2025 (22): Merawat Air

Israel sebenarnya mempunyai kesempatan sebagai pengemban amanat Tuhan yang terdepan dalam memberikan kesantunan kemanusiaan. Ekosistem teologis itu ada di jantung wilayah yang kerap mendatangkan tragedi atas nama Tuhan.

Itulah Jerusalem. Seperti yang dikatakan oleh Discovery Channel: Hanya segelintir kota yang telah menjadi tuan rumah bagi banyak agama dan aliran politik seperti Yerusalem. 

Bagi orang Yahudi, kota ini adalah ibu kota tanah air mereka dan lokasi Tembok Barat. Bagi umat Kristiani, the Garden of Gesthsemane and Golgotha are here. Dan bagi Muslim, it’s a city inextricably tied to the rise of Islam with such holy sites as the Dome of the Rock.

BACA JUGA: Ramadan Kareem 2025 (21): Tepukan Sang Resi

Dengan demikian, seyogianya Israel mampu melakukan peran strategis yang mampu menjadi tempat tumpuan kedamaian semua umat: Yahudi, Kristen, dan Islam.

Pengeboman di Jalur Gaza menandakan bahwa Israel belum menyadari secara substantif fungsinya sebagai penjaga dan bukan penjegal jejaring ekosistem ketuhanan yang berada dalam rentang Palestina. 

Keberadaan Kota Yerusalem niscaya secara akli dan kodrati menjadikan Israel mengawal perjalanan umat Kristiani maupun Islam yang termasuk tinggal di Jalur Gaza.

BACA JUGA: Ramadan Kareem 2025 (20): Mencari Surabaya saat Ramadan

Apabila Israel dengan orang-orang Yahudinya (Jews) mampu menyelami kisah peradaban yang pernah tumbuh dan akan terus berkembang dalam sejarah kemanusiaan, niscaya Israel tidak akan melakukan tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan tersebut. 

Pesan penting sebagai Jews adalah penghayatan atas status agungnya untuk berdampingan dengan Christians dan Muslims. Atas nama Tuhan dan kemanusiaan, Isreal harus menghargai umat Kristiani dan Islam yang bercengkerama di tanah Palestina dengan membuktikan diri bahwa nurani Yahudi memanglah penuh kedamian dan kasih.

Selama Israel dengan jiwa-jiwa keyahudiannya bertindak dan melakukan gerakan arogan dengan membantai warga Palestina, maka selama itu pula tidak ada rasa hormat kepadanya yang dipersembahkan oleh dunia internasional.

BACA JUGA: Ramadan Kareem 2025 (19): Ngaji Multifungsi TNI

Kutukan dan kecaman kepada Israel yang menghiasi berbagai pemberitaan sekarang ini mestinya menyentakkan mereka untuk sadar bahwa tabiatnya sangat tidak bermartabat dan menghina serta merendahkan derajat Yahudi sendiri.

Konflik abadi yang mewarnai Yerusalem dan seantero wilayah Israel sebagai hasil agresi mustinya dipangkas oleh generasi Israel modern. Sayang, orang-orang Yahudi Israel tidak cukup mempunyai kemauan dan tekad yang kuat untuk memangkas peredaran peradaban kekerasan. Isreal telah bertindak abai bagi kemanusiaan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: