Ramadan Kareem 2025 (22): Merawat Air

Ramadan menjadi kesempatan untuk merenungi nasib hutan kita sekaligus kondisi air. Hari ini secara ekologi menjadi hari yang sangat penting. Diperingati sebagai Hari Air Dunia. --iStockphoto
HARIAN DISWAY - Tahukah jamaah masjid pemakmur Ramadan 1446 H, bahwa 21 Maret diperingati sebagai Hari Kehutanan Internasional, sementara 22 Maret diperingati sebagi Hari Air Dunia.
Maka Ramadan menjadi kesempatan untuk merenungi nasib hutan kita sekaligus kondisi air. Hari ini secara ekologi menjadi hari yang sangat penting. Diperingati sebagai Hari Air Dunia.
Krisis air di mana-mana termasuk di perkotaan. Atau di kota memang sedang krisis air bersih. Kepada para para penguasa yang duduk di kursi pemerintahan semestinyalah mengerti kok.
BACA JUGA: Ramadan Kareem 2025 (21): Tepukan Sang Resi
Kuberharap agar dikau memperhatikan soal yang akan gawat kaliwat-liwat kalau terjadi kekurangan air bersih di Jatim khususnya. Bukan sekarang tapi nanti pas musim memasuki kemarau.
Tatanan pengairan Jawa Timur (Jatim) pada tahun ini terprediksi terus dalam bahaya. Banjir dimana-mana. Kemarau akan kekeringan. Lazim. Ini merupakan konklusi paling seru untuk mendeskripsikan kondisi mengenaskan kualitas air di Republik dalam memasuki babak baru kurun waktu 2025.
BACA JUGA: Ramadan Kareem 2025 (20): Mencari Surabaya saat Ramadan
Malapetaka lingkungan sudah mencapai titik krusial yang berdampak dramatis dan secara nasional selama lima tahun terakhir senantiasa menduduki peringkat juara kedua.
Sejumlah peristiwa lingkungan menggelegak ke permukaan publik: 35,61-40 persen air tercemar, 18,05 persen hutan rusak berat, 14,63 persen udara kotor menyesakkan, dan 5,37 persen laut menghitam beserta biotanya yang terkoyak keberlanjutan hidupnya.
Kolam Teratai
Kini saatnya mengaji lingkungan di kala Ramadan melingkupi kita. Dalam kaitan ini terdapat cangkriman simbolik yang pernah dilontarkan R. Latter yang sangat relevan bagi kondisi wajah lingkungan Jatim dewasa ini.
BACA JUGA: Ramadan Kareem 2025 (19): Ngaji Multifungsi TNI
Diungkapkan bahwa orang Perancis senantiasa menggunakan teka-teki untuk mengajarkan kepada anak-anak sekolah tentang sifat pertumbuhan yang berlipat ganda.
Sebuah kolam teratai, begitu teka-teki itu, berisi selembar daun. Tiap hari jumlah daun itu berlipat dua. Dua lembar daun pada hari kedua, empat pada hari ketiga, dan delapan pada hari keempat, demikian seterusnya.
Kalau kolam itu penuh pada hari ketiga puluh, kapankah kolam itu berisi separohnya? Begitu ditanyakan. Jawabnya adalah: pada hari kedua puluh sembilan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: