Makanan Gratis di Sekolah: Pemborosan atau Harapan yang Salah?

Makanan gratis di sekolah hadir untuk mendukung kesejahteraan siswa, namun efisiensi anggaran dan distribusinya menjadi tantangan.-Sekretariat Negara-
Sementara itu, 40 persen dari sekolah-sekolah yang berada di daerah tertinggal melaporkan bahwa mereka lebih membutuhkan peningkatan fasilitas dan tenaga pengajar yang berkualitas dibandingkan dengan program makanan gratis.
Efisiensi Anggaran yang Terbuang
Sebuah survei menyatakan lebih dari 65% responden menilai bahwa pendidikan gratis lebih penting daripada makanan gratis.-@prabowo-Instagram
Mungkin ada yang bertanya-tanya, mengapa efisiensi anggaran menjadi isu utama dalam program ini? Hal ini disebabkan oleh anggaran negara yang terbatas dan perlunya pemilihan prioritas yang bijak.
BACA JUGA: KPK dapat Laporan Anggaran Program MBG Terpotong Jadi Rp 8.000, Istana dan BGN Beri Klarifikasi
Sebagai contoh, program pendidikan gratis seharusnya menjadi prioritas utama pemerintah dalam memastikan akses pendidikan yang merata dan berkualitas bagi seluruh masyarakat.
Namun, dengan adanya program makanan gratis yang menyerap banyak anggaran, banyak masyarakat merasa bahwa pemerintah seharusnya lebih fokus pada peningkatan kualitas pendidikan itu sendiri.
Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada tahun 2024, lebih dari 65% responden menilai bahwa pendidikan gratis lebih penting daripada makanan gratis.
BACA JUGA: Program MBG Masih Akan Berlangsung Selama Ramadan, Dibawa Pulang Untuk Berbuka
Mereka menyatakan bahwa anggaran yang dialokasikan untuk makanan gratis di sekolah seharusnya bisa lebih bermanfaat jika digunakan untuk meningkatkan fasilitas pendidikan, seperti pembangunan ruang kelas yang layak, penyediaan alat pendidikan yang lebih baik, atau pelatihan guru yang lebih intensif.
Sebanyak 55 persen responden juga mengungkapkan bahwa mereka lebih memilih adanya program pendidikan gratis yang berkualitas daripada bantuan makanan yang tidak memberikan dampak langsung pada kualitas pembelajaran anak-anak.
Dampak Ketidaknyamanan di Masyarakat
Banyak orang tua merasa bahwa mereka tidak perlu mengandalkan program ini karena merasa mampu menyediakan makanan bagi anak-anak mereka.-@prabowo-Instagram
Salah satu dampak besar dari program makanan gratis ini adalah ketidaknyamanan yang dirasakan oleh masyarakat, khususnya oleh orang tua dan siswa.
BACA JUGA: Indonesia Defisit 8,7 Juta Ton Susu Akibat MBG, Kementan Lakukan Langkah-Langkah Ini
Banyak orang tua merasa bahwa mereka tidak lagi perlu mengandalkan program ini karena sudah memiliki kemampuan untuk menyediakan makanan bagi anak-anak mereka di rumah.
Di sisi lain, siswa juga mengeluhkan makanan yang tidak selalu enak dan bergizi, yang pada akhirnya justru mengganggu suasana belajar mereka. Makanan yang seharusnya memberikan energi dan fokus malah menjadi alasan bagi mereka untuk merasa tidak nyaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber