THR untuk Anak-Anak: Tradisi yang Perlu Dijalankan dengan Bijak

 THR untuk Anak-Anak: Tradisi yang Perlu Dijalankan dengan Bijak

Orang tua memiliki peran penting dalam membentuk pemahaman anak tentang THR. --Freepik

Ketika anak-anak terbiasa menerima uang secara instan tanpa usaha, mereka bisa memiliki pola pikir bahwa uang bisa diperoleh dengan mudah tanpa kerja keras. Hal ini berisiko membentuk kebiasaan konsumtif di masa depan.

2. Mengurangi Rasa Syukur

Salah satu nilai penting dalam perayaan Lebaran adalah bersyukur atas segala rezeki yang diperoleh. Jika anak terlalu fokus pada THR, mereka mungkin tidak lagi melihat kebahagiaan Lebaran dari sisi lain, seperti berkumpul dengan keluarga dan menikmati kebersamaan.

3. Membebani Orang Dewasa Secara Finansial dan Psikologis

Tidak semua orang dewasa memiliki kondisi finansial yang memungkinkan untuk memberikan THR. Jika anak-anak terus meminta, hal ini bisa menciptakan tekanan sosial, terutama bagi mereka yang sedang mengalami kesulitan ekonomi.

BACA JUGA: Tunjangan Hari Raya: Antara Kesejahteraan dan Godaan Konsumtif

4. Mengurangi Makna Ketulusan dalam Berbagi

THR seharusnya diberikan dengan keikhlasan, bukan karena tuntutan atau rasa tidak enak. Jika anak-anak dibiasakan meminta, maka pemberian tersebut bisa kehilangan esensi tulusnya dan lebih terasa sebagai kewajiban sosial.

Agar tradisi THR tetap berjalan dengan nilai-nilai positif, ada beberapa cara yang bisa diterapkan oleh orang tua dalam mendidik anak:

1. Ajarkan Anak untuk Tidak Meminta

Orang tua sebaiknya menanamkan pemahaman bahwa THR adalah hadiah yang diberikan secara sukarela, bukan sesuatu yang harus diminta. Dengan begitu, anak-anak akan belajar menghargai setiap pemberian yang mereka terima tanpa harus mengharapkannya.

BACA JUGA: 5 Restoran di Pasuruan yang Bisa Disambangi bersama Keluarga Besar saat Libur Hari Raya

2. Fokus pada Makna Silaturahmi


Lebaran bukan hanya soal THR, tetapi juga tentang kebersamaan dan silaturahmi. --Freepik

Lebaran bukan hanya soal THR, tetapi juga tentang kebersamaan dan silaturahmi. Ajak anak untuk lebih menikmati momen bertemu dengan keluarga besar, bermain bersama sepupu, dan ikut dalam tradisi lainnya seperti makan bersama atau berkunjung ke rumah kerabat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: