Cheng Yu Pilihan: Alvin Ryan Harsono Chief Operating Officer PT Sayta Mandiri Motor (SMM): Xue Wu Zhi Jing

Zhang Dai 张岱 (1597-1684), esais-cum-sejarawan era dinasti Ming, pernah mengajukan pertanyaan retoris, "Lautan ilmu tak ada tepinya, buku-buku tak terbatas jumlahnya, lalu bagaimana mungkin buku kehidupan bisa selesai dibaca semua" (学海无边，书囊无底。世间书怎读得尽)?

Apalagi, kata Liu Xiang 刘向, cendekiawan masyhur era dinasti Han yang hidup pada kisaran 77–6 SM, "Buku bagaikan obat. Mereka yang gemar dan tahu cara membaca buku, akan bisa mengobati kebodohan" (书犹药也，善读之可以医愚). 

Itu untuk mengidentifikasikan bahwa, "学无止境" (xué wú zhǐ jìng): tak ada kata selesai dalam menyelami samudra pengetahuan. 

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Regina Sharon Mahasiswa Kedokteran di Tiongkok (MBBS): Qian Li Zhi Xing, Shi Yu Zu Xia

Makanya, Alvin Ryan Harsono yang Chief Operating Officer PT Sayta Mandiri Motor (SMM) selalu mewanti-wanti dirinya untuk, "Stay hungry, stay foolish. Belajarlah tiada henti, sampai meninggal." Bukan malah sebaliknya: merasa pintar dan paling benar sendiri sehingga tak perlu lagi untuk terus-menerus belajar. Ilmu psikologi menyebut orang demikian sebagai orang yang terjangkit Dunning-Kruger Effect. 

Celakanya, orang yang terkena sindrom ini biasanya adalah orang yang tak tahu apa-apa --atau yang dalam bahasa masyarakat negara kepulauan di salah satu planet anggota Tata Surya yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara daratan benua Asia dan Oceania serta Samudra Pasifik dan Samudra Hindia sebut sebagai "orang dungu". Imam Al-Ghazali menyebut mereka dengan istilah "jahil murakab" (bodoh kuadrat).

BACA JUGA:Cheng Yu Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono: Pu Shi Wu Hua

Untuk bisa keluar dari perangkap begitu, tak ada jalan lain selain "never stop learning". Sebab, pepatah Arab bilang, "Laulal 'ilm, lakaanannaas kalbahaa'im" (tanpa ilmu, manusia tak ada bedanya dengan binatang). (*)

 

Sumber: