Gempa Dahsyat Guncang Myanmar dan Thailand, Korban Jiwa Capai 1.600 Lebih

Gempa Dahsyat Guncang Myanmar dan Thailand, Korban Jiwa Capai 1.600 Lebih

Seorang warga melihat ke arah bangunan yang runtuh di Mandalay pada 28 Maret 2025, setelah gempa bumi melanda wilayah tengah Myanmar.-STR / AFP-

HARIAN DISWAY - Korban jiwa akibat gempa dahsyat yang melanda Myanmar dan Thailand pada Jumat, 28 Maret 2025, terus bertambah. Hingga kini, jumlah Korban tewas telah mencapai lebih dari 1.600 orang.

Tim penyelamat masih berupaya keras melakukan pencarian korban di reruntuhan bangunan yang runtuh, berharap menemukan lebih banyak korban selamat.

Gempa dangkal berkekuatan 7,7 skala Richter (SR) mengguncang wilayah barat laut Kota Sagaing di Myanmar Tengah pada Jumat sore.

Gempa ini disusul beberapa menit kemudian oleh gempa susulan berkekuatan 6,7 SR, yang memperparah kerusakan di berbagai wilayah.

Banyak bangunan hancur, jembatan runtuh, dan jalan-jalan rusak parah. Kehancuran terbesar terlihat di Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar dengan populasi lebih dari 1,7 juta jiwa.

“Kami sangat membutuhkan bantuan,” kata Thar Aye, seorang warga berusia 68 tahun di Mandalay. “Kami tidak memiliki cukup apa pun,” tambahnya dengan nada putus asa kepada AFP.

BACA JUGA:Kisah Phyu Lay Khaing Selamat dari Maut dalam Gempa Myanmar

BACA JUGA:Korban Gempa Myanmar Lebih dari 1.600 Orang, Pemimpin Junta Minta Bantuan Internasional

Menurut laporan pihak junta militer Myanmar, setidaknya 1.644 orang tewas dan lebih dari 3.400 orang terluka akibat gempa ini. Sekitar 139 orang lainnya dilaporkan hilang.

Sementara itu, di Bangkok, Thailand, sekitar 10 orang tewas akibat dampak gempa. Namun, dengan komunikasi yang sangat terganggu, skala sebenarnya dari bencana ini baru mulai terungkap di negara yang terisolasi dan diperintah oleh militer tersebut. Jumlah korban diperkirakan akan terus meningkat.


Teman dan kerabat menunggu kabar tentang kemungkinan korban selamat di lokasi runtuhnya gedung yang sedang dibangun di Bangkok pada 29 Maret 2025, sehari setelah gempa bumi melanda wilayah tengah Myanmar dan Thailand.-Lillian SUWANRUMPHA / AFP-

Upaya Penyelamatan di Mandalay

Di Mandalay, tim penyelamat berhasil mengevakuasi seorang wanita hidup-hidup dari reruntuhan salah satu blok apartemen. Seorang pejabat Palang Merah mengatakan bahwa lebih dari 90 orang mungkin masih terperangkap di bawah reruntuhan.

Setelah berjam-jam bekerja keras di Sky Villa Condominium, sebuah gedung 12 lantai yang setengahnya hancur akibat gempa, Phyu Lay Khaing (30) berhasil diselamatkan. Ia dievakuasi menggunakan tandu, lalu dipeluk oleh suaminya sebelum dibawa ke rumah sakit.

Namun, tidak semua cerita berakhir bahagia. Seorang wanita lain di blok apartemen itu kehilangan putranya berusia 20 tahun, seorang pegawai di gedung tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: