Kenali 4 Attachment Style Biar Hubungan Nggak Gampang Kandas

Kenali 4 Attachment Style Biar Hubungan Nggak Gampang Kandas

Kenali gaya keterikatan emosional Anda dan bangun hubungan yang lebih sehat dari dalam diri.-StockSnap-Pixabay

Dalam menjalin hubungan, mereka memiliki batasan yang sehat dan mampu menyelesaikan konflik dengan cara yang tenang dan konstruktif. 

Pandangan mereka terhadap diri sendiri, pasangan, dan hubungan pun cenderung positif, yang membuat dinamika hubungan menjadi lebih stabil dan memuaskan bagi kedua belah pihak. Mereka cenderung memiliki batasan yang sehat dalam hubungan.

BACA JUGA: 5 Tip Sederhana dan Efektif untuk Tingkatkan Empati dalam Hubungan

Jika Anda termasuk dalam tipe ini, kemungkinan besar Anda mampu menghadapi konflik dengan tenang dan tidak takut ditinggalkan oleh pasangan Anda.

2. Anxious Attachment (Preoccupied)

Gaya keterikatan ini ditandai dengan keinginan yang kuat untuk kedekatan dan keintiman, namun disertai dengan rasa takut yang berlebihan akan penolakan dan ditinggalkan oleh pasangan. 

Individu dengan gaya keterikatan ini cenderung membutuhkan validasi dan kepastian yang konstan dari pasangannya.

BACA JUGA: 5 Tanda Hubungan yang Makin Memburuk dan Akan Usai, Harus Segera Evaluasi

Orang dengan anxious attachment cenderung sangat menginginkan kedekatan dan keintiman dalam hubungan, bahkan sampai terlihat “clingy” atau terlalu bergantung pada pasangan.

Perubahan kecil dalam perilaku pasangan bisa langsung ditafsirkan sebagai tanda penolakan, membuat mereka semakin gelisah. Sering kali, mereka juga kesulitan memberikan ruang pribadi bagi pasangan karena merasa takut kehilangan. 

Tak jarang, individu dengan gaya ini terlalu memikirkan hubungan dan menganalisis setiap interaksi secara berlebihan. Salah satu ketakutan terbesarnya adalah ditinggalkan oleh orang yang dicintai.

BACA JUGA: 7 Tanda Pasangan Kamu Seorang Gaslighter, Hati-hati Manipulasi Emosi

3. Avoidant Attachment (Dismissive)

Seseorang dengan avoidant attachment biasanya merasa tidak nyaman dengan kedekatan emosional dan cenderung menjaga jarak dari pasangan. 

Mereka sangat menghargai kemandirian serta kebebasan pribadi, sehingga kerap menghindari keterikatan yang terlalu dalam. Keterbukaan dalam berbagi perasaan sering menjadi tantangan, dan pembicaraan emosional atau konflik cenderung dihindari. 

Hal ini bisa membuat mereka tampak tidak tertarik atau tidak peduli terhadap kebutuhan emosional pasangan. Mereka juga mungkin mengalami kesulitan dalam membangun kepercayaan serta mengandalkan pasangan secara emosional.

BACA JUGA: 7 Cara Membangun Hubungan dengan Seseorang yang Memiliki Sifat Avoidant 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber