Resistansi Indonesia dalam Menghadapi Perang Dagang Tarif Trump

Resistansi  Indonesia dalam Menghadapi Perang Dagang Tarif Trump

ILUSTRASI Resistansi Indonesia dalam Menghadapi Perang Dagang Tarif Trump.-Falah untuk Harian Disway-

Kedelapan, ikan dan udang: USD 1,09 miliar. Kesembilan, mesin dan peralatan mekanis: USD 1,01 miliar. Kesepuluh, olahan dari daging dan ikan: USD 788 juta.

Di sisi lain, tingginya tarif impor dapat berdampak juga bagi AS. 

BACA JUGA:Genderang Make America Wealthy Again Trump dan Paradoks Kapitalisme

BACA JUGA:Akibat Tarif Impor Trump, Prapesan Nintendo Switch 2 Ditunda di Amerika

Pertama, naiknya harga barang impor. Hal itu akan membuat konsumen  di negara tersebut membeli barang impor dengan harga yang lebih mahal. 

Kedua, dapat menurunkan daya beli konsumen. Ketiga, dapat menimbulkan inflasi. Keempat, kemungkinan memicu pembalasan  kebijakan dari negara lain. 

Kelima, dapat melindungi industri lokal.  Keenam, diversifikasi pasar dan sumber daya. 

Selain itu, AS tidak mudah untuk menggantikan produk-produk impor yang biasa dibeli dengan harga murah. Contohnya, alas kaki yang diimpor dari Indonesia dan merupakan kebutuhan pokok masyarakat. 

BACA JUGA:Menko Airlangga Temui PM Malaysia Bahas Dampak Tarif Trump: ASEAN Harus Bersatu!

BACA JUGA:Trump Terapkan Tarif Impor 32 Persen untuk Produk Indonesia, Begini Langkah Pemerintah

Negara yang mengalami empat musim ¬–musim dingin, semi, panas, gugur– memerlukan kebutuhan alas kaki sesuai dengan musimnya. 

Sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat di negara maju yang sangat konsumtif dalam memenuhi kebutuhan pokok seperti alas kaki. Demikian pula barang kebutuhan lain lainnya. 

Pemerintah Indonesia merespons kebijakan biaya tarif tinggi tersebut agar tidak menimbulkan krisis. Pemerintah akan mencari alternatif pasar, menguatkan hilirisasi, dan meningkaytkan konsumsi lokal. 

Dengan pengalaman Indonesia menghadapi beberapa kali  krisis ekonomi global, kita berharap agar kebijakan Trump tidak menimbulkan krisis yang dapat melumpuhkan kondisi ekonomi Indonesia. 

Beberapa krisis ekonomi global,  antara  lain, krisis keuangan 2008 –yang bermula dengan keruntuhan pasar perumahan di Amerika Serikat dan menyebar ke seluruh dunia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: