Resistansi Indonesia dalam Menghadapi Perang Dagang Tarif Trump

Resistansi  Indonesia dalam Menghadapi Perang Dagang Tarif Trump

ILUSTRASI Resistansi Indonesia dalam Menghadapi Perang Dagang Tarif Trump.-Falah untuk Harian Disway-

PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump  mengumumkan kebijakan tarif impor baru dimaksudkan untuk mengembalikan kejayaan ekonomi Amerika Serikat (AS). Kebijakan tersebut akan berpengaruh terhadap  hubungan perdagangan AS dengan negara-negara di dunia, termasuk Indonesia. 

Kebijakan itu mencakup tarif dasar sebesar 10 persen untuk semua barang impor ke AS, yang akan mulai berlaku pada 5 April 2025.  

Selain itu, AS menerapkan tarif timbal balik khusus terhadap negara-negara tertentu, termasuk Indonesia, yang akan berlaku mulai 9 April 2025. 

BACA JUGA:Trump Terapkan Tarif Impor Baja dan Aluminium 25 Persen, Perang Dagang Dimulai?

BACA JUGA:Wagub Emil Dardak Ungkap Dampak Kebijakan Tarif Impor Trump ke Industri di Jatim

Dalam daftar tarif timbal balik tersebut, Indonesia dikenai tarif sebesar 32 persen, yang sedikit lebih rendah jika dibandingkan dengan tarif untuk Tiongkok yang mencapai 34 persen. 

Negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand dan Vietnam dikenai tarif masing-masing 36 persen dan 46 persen. 

Ada sekitar sepuluh produk ekspor Indonesia ke AS yang terkena dampak kebijakan tarif Trump. 

Yakni, pertama, mesin dan perlengkapan elektronik: USD 4,18 miliar. 

Kedua, pakaian dan aksesori (rajutan): USD 2,48 miliar. Ketiga, alas kaki: USD 2,39 miliar.

BACA JUGA:Trump Ancam Naikkan Tarif untuk Tiongkok Hingga 104 Persen

BACA JUGA:Tiongkok Balas Kebijakan Tarif Trump, Pasar Saham Asia Anjlok

Keempat, pakaian dan aksesori (bukan rajutan): USD 2,12 miliar. Kelima, lemak dan minyak hewani/nabati: USD 1,78 miliar. 

Keenam, karet dan barang dari karet: USD 1,685 miliar. Ketujuh, perabotan dan alat penerangan: USD 1,432 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: