Tiongkok Balas Kebijakan Tarif Trump, Pasar Saham Asia Anjlok

Tiongkok Balas Kebijakan Tarif Trump, Pasar Saham Asia Anjlok

Presiden AS Donald Trump berbicara kepada para wartawan dalam penerbangan dengan Air Force One setelah menetapkan tarif impor tinggi yang memicu kepanikan pasar global --MANDEL NGAN / AFP

HARIAN DISWAY - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menetapkan tarif impor baru yang memicu kepanikan di pasar keuangan global. Kebijakan ini menyebabkan pasar saham di Asia menurun tajam pada Senin, 7 April 2025.

Trump menetapkan tarif tinggi terhadap berbagai barang impor dari banyak negara. Ia menjelaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk mengurangi defisit perdagangan Amerika.

Trump juga mengatakan kepada wartawan di dalam Air Force One bahwa ia telah berdiskusi dengan para pemimpin dunia untuk mencari solusi dan mengklaim bahwa mereka sangat ingin mencapai kesepakatan dagang.

Sebagai bentuk pembalasan, Pemerintah Tiongkok mengumumkan bahwa mereka akan mulai memberlakukan tarif sebesar 34 persen pada 10 April 2025 untuk semua produk asal Amerika. 

Di Jepang, indeks Nikkei 225 turun lebih dari 7 persen. Di Korea Selatan, indeks Kospi merosot hampir 5 persen. Sementara itu, pasar saham utama di Australia jatuh sekitar 6 persen. 

BACA JUGA:Genderang Make America Wealthy Again Trump dan Paradoks Kapitalisme

BACA JUGA:Trump Terapkan Tarif Impor 32 Persen untuk Produk Indonesia, Begini Langkah Pemerintah

Gejolak pasar juga mendorong harga minyak mentah AS turun tajam. Untuk pertama kalinya sejak April 2021, harga minyak mentah jatuh di bawah 60 dolar per barel. 

Trump menetapkan tenggat waktu tarif secara bertahap, sehingga beberapa negara masih memiliki kesempatan untuk bernegosiasi. 

Kepala Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, Kevin Hassett, menyebut bahwa lebih dari 50 negara telah menghubungi Trump untuk membuka pembicaraan perdagangan.

Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menegaskan bahwa Presiden Trump memegang kendali penuh atas keputusan untuk memulai atau menolak negosiasi dengan negara-negara tersebut.


Presiden AS Donald Trump berbicara kepada para wartawan dalam penerbangan dengan Air Force One setelah menetapkan tarif impor tinggi yang memicu kepanikan pasar global.--MANDEL NGAN / AFP

Vietnam juga ikut bereaksi cepat dengan secara resmi meminta penundaan pemberlakuan tarif sebesar 46 persen selama minimal 45 hari, sebagaimana ditulis oleh AFP (Agence France-Presse).

Meski banyak negara yang mencoba bernegosiasi, Trump tetap bersikukuh hanya akan membuat kesepakatan jika negara-negara tersebut bersedia mengurangi defisit perdagangan mereka terhadap Amerika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: