2024, Intiland Bukukan Catatan Positif

Pembangunan ruko di Kawasan Gununganyar Surabaya oleh IntiLand Desember 2024.-Boy Slamet-
Dari aspek penjualan, segmen kawasan industri juga membukukan kinerja positif. Tahun lalu, kawasan industri memberikan kontribusi marketing sales sebesar Rp 567 miliar. Meningkat 68 persen dibandingkan 2023 sebesar Rp 338,2 miliar.
Hasil pencapaian itu setara 34 persen dari total marketing sales 2024. Terutama berasal dari penjualan lahan industri di BIP dan pergudangan Aeropolis Techno Park.
Pembangunan Hunian di Kawasan Gununganyar Surabaya oleh IntiLand Desember 2024.-Boy Slamet-
Perseroan meyakini potensi pengembangan kawasan industri di Indonesia memiliki prospek sangat baik ke depan. Selain ditopang oleh kebijakan pemerintah yang memberikan kemudahan investasi juga dipengaruhi oleh pengembangan infrastruktur yang semakin baik.
Kawasan industri menjadi salah satu sektor strategis yang mampu menarik minat perusahaan global untuk memperluas operasional mereka di Indonesia. “Kami akan segera membuka lokasi proyek pengembangan kawasan industri baru ke depan seiring dengan kenaikan permintaan yang positif di sektor ini,” katanya lagi.
Perseroan berkeyakinan bahwa kawasan industri akan masih menjadi sektor unggulan di masa mendatang. Ditambah dukungan dari regulasi pemerintah yang semakin pro-investasi. Serta meningkatnya kebutuhan terhadap lahan industri.
Perseroan juga optimistis dapat terus memberikan kontribusi dalam pengembangan kawasan industri nasional. Serta memberikan solusi terbaik bagi para pelaku industri untuk melakukan pengembangan usaha.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2024, perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 2,55 triliun. Angka itu lebih rendah dibandingkan 2023 sebesar Rp 3,9 triliun.
BACA JUGA:Program Tanah Koruptor untuk Perumahan Rakyat
BACA JUGA:Hashim Djojohadikusumo: Berantas Kemiskinan Lewat Program Perumahan Layak untuk Rakyat
Pendapatan dari pengembangan (development income) memberikan kontribusi Rp 1,66 triliun atau 65 persen dari keseluruhan pendapatan. Perseroan juga mencatatkan pembukuan pendapatan berkelanjutan (recurring income) sebesar Rp 883,8 miliar atau 25 persen dari keseluruhan pendapatan usaha.
Dilihat dari segmen pengembangannya, kawasan perumahan memberikan kontribusi pendapatan usaha Rp 659,4 miliar. Angka itu pun mengalami penurunan 22,1 persen dibandingkan 2023.
Sementara segmen mixed-use dan high rise mencatatkan pendapatan usaha Rp 371,8 miliar atau mengalami penurunan 81,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Segmen properti investasi yang merupakan sumber pendapatan berkelanjutan juga mengalami pertumbuhan di tahun 2024.
Segmen itu membukukan pendapatan sebesar Rp 883,8 miliar. Angka tersebut naik 14,6 persen dibandingkan 2023 yang tercatat sebesar Rp 771,3 miliar. Kontribusi terbesar masih berasal dari pengelolaan fasilitas dan sarana olahraga, serta dari penyewaan perkantoran.
Kawasan industri juga memberikan kontribusi pendapatan dari beberapa sektor. Yakni pengelolaan kawasan, pengelolaan limbah, dan penyewaan fasilitas pergudangan. Dari sisi kinerja profitabilitas, perseroan mencatatkan laba usaha sebesar Rp 263,9 miliar, lebih rendah dibandingkan 2023 senilai Rp 1,27 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: