Pameran Home Bulding Material Akan Digelar di Surabaya, Dorong Hunian Ramah Lingkungan

Rumah contoh tipe 36 (kiri) dan tipe 57 (kanan) yang dibangun di kawasan Bambu Apus, Jakarta Timur, menggunakan bata interlock presisi dari semen hijau SIG yang ramah lingkungan.-SIG-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Surabaya akan menjadi tuan rumah pameran perdana Home Building Material (HBM).
Ajang itu akan digelar di Grand City Mall pada 2-5 Oktober 2025. Gelaran tersebut akan menjadi sorotan baru di dunia konstruksi. Karena khusus menampilkan bahan bangunan yang telah berstandar SNI, ISO/IEC, dan berlabel hijau (Green Label).
Pameran itu diinisiasi oleh PT Fery Agung Corindotama (Feraco) dan melibatkan beragam pelaku industri. Mulai dari produsen bahan bangunan, kontraktor, toko bangunan, laboratorium uji, asosiasi, hingga instansi pemerintah pusat dan daerah.
BACA JUGA:5 Gaya Rumah Jepang, Inspirasi Hunian Minimalis dan Harmonis
BACA JUGA:5 Gaya Rumah American Style, Cocok untuk Hunian Impian
Dengan pendekatan kolaboratif, HBM bertujuan mendorong kesadaran publik terhadap pentingnya standarisasi mutu bahan bangunan dan penggunaan material yang ramah lingkungan.
Direktur Utama Feraco M. Ruslim, mengungkapkan bahwa pameran itu merupakan respons terhadap tren pertumbuhan sektor konstruksi nasional.
Tren tersebut terus meningkat. Seiring dengan melonjaknya kebutuhan infrastruktur, hunian, dan bangunan komersial.
BACA JUGA:Perumahan Bersubsidi Bakal Hadir di IKN, Terapkan Konsep Hunian Berimbang
BACA JUGA:Jokowi Pimpin Seremoni Topping Off Hunian ASN di IKN, Targetkan 47 Tower Rampung Tahun Ini
Ilustrasi material bangunan. Pameran Home Building Material akan digelar pada 2-5 Oktober 2025.-SIG-
“Kami melihat pentingnya menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan melalui standar mutu dan pelestarian lingkungan. Lewat HBM, akan diperlihatkan bahwa kualitas dan kepedulian lingkungan bisa berjalan beriringan,” ujar Ruslim.
HBM hadir sebagai bagian dari gerakan menuju hunian ramah lingkungan (eco-house) yang kini makin dibutuhkan.
Konsep itu mencakup penggunaan material bangunan hemat energi, rendah emisi karbon, dan berdaya guna tinggi, serta pengelolaan limbah dan penggunaan ruang terbuka hijau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: