Uxoricide di Hotel Kudus

ILUSTRASI Uxoricide di Hotel Kudus.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
BACA JUGA:Pembunuhan di Hotel DoubleTree: Anak Siapa Janin Itu?
BACA JUGA:Pembunuhan di Hotel DoubleTree Surabaya, Percayai Intuisi Bahaya
Polisi hendak meminta keterangan MZI, ternyata yang bersangkutan tidak diketahui keberadaannya setelah melapor ke kantor polisi. Apalagi, di dalam kamar hotel tidak ditemukan tanda-tanda bekas narkoba. Polisi sangat mencurigai MZI.
Hari itu juga, Kamis, 10 April 2025, hasil pemeriksaan jenazah keluar: Ditemukan luka lebam di kepala dan lecet di leher. Penyebab kematian gagal napas. Jika dikaitkan dengan lecet di leher, bisa akibat cekikan.
MZI diburu polisi dan ditangkap tanpa perlawanan di hari itu juga. Dalam interogasi, ia mengakui membunuh pacarnya itu. Motif: Cekcok karena korban menuntut tanggung jawab (menikahi) karena sudah hamil enam bulan. Tersangka mengaku, ia membekap wajah korban dengan bantal, diikuti cekikan. Sampai korban lemas, tewas.
BACA JUGA:Teknik Pembunuhan Mahasiswa di Bogor
BACA JUGA:Pembunuhan Bocah 5 Tahun Akibat Cinta Segitiga: Cemburu Bisa Membunuh
Tim polisi melakukan olah TKP di kamar 104. Ditemukan kecocokan antara pengakuan tersangka dan kondisi di TKP. Polisi menyita beberapa barang di sana. Antara lain, bantal, seprai, dan pakaian korban.
Tidak disebutkan, apakah tersangka sudah punya istri atau tidak. Ia disangkakan pasal 338 pembunuhan. Ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. Polisi tidak menyebutkan pembunuhan dua orang (korban dan bayi di kandungan). Cuma disebut pasal 338.
Kasus itu lagu lama yang baru dirilis. Umumnya dilakukan pasangan cowok-cewek remaja. Sebab, remaja pria umumnya takut menikahi. Bisa karena belum bekerja atau merasa belum siap nikah.
BACA JUGA:Investigasi di Pembunuhan Bos Perabot
BACA JUGA:Kunci Inggris di Pembunuhan Vina
Sedangkan, tersangka dan korban sudah bukan remaja lagi. Mereka dewasa dan sadar akibat hubungan seks. Mereka sudah matang. Tapi, mengapa tersangka ogah menikahi?
Dikutip dari Psychology Today, 14 Agustus 2008, berjudul Remaining puzzle #10: Why do men murder their pregnant wives/girlfriends?, karya psikolog evolusi Amerika Serikat (AS) Satoshi Kanazawa, mengulas hal itu.
Disebutkan, ada banyak kasus begitu. Kasus paling terkenal di AS adalah Scott Peterson membunuh istrinya yang hamil di California pada 2004. Petersoan akhirnya dijatuhi hukuman mati. Ada juga Bobby Cutts Jr., mantan polisi yang dihukum karena membunuh pacarnya yang sedang hamil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: