Tari Seblang Banyuwangi, Ritual Sakral Dari Ujung Timur Pulau Jawa

Tari Seblang Banyuwangi, Ritual Sakral Dari Ujung Timur Pulau Jawa

Ritual Tradisi Seblang, Tarian dengan Aura Mistis-Thabrani-Pinterest

HARIAN DISWAY - Tari seblang merupakan salah satu budaya tradisional yang berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur.

Bukan sekadar pertunjukan seni semata. Tarian itu sudah menjadi bagian dari ritual adat masyarakat Osing. Sarat akan makna spiritual dan mistis.

Sebab, dalam kepercayaan penduduk setempat, tari seblang dipercaya memiliki kekuatan untuk membersihkan desa dari pengaruh buruk serta penolak bala.

BACA JUGA:Tradisi Lima Tahunan Upacara Unan-Unan, Upaya Melibatkan Pemuda dalam Melestarikan Budaya Tengger

Sejarah tari seblang berkaitan erat dengan tradisi ruwatan atau bersih desa. Itu sudah ada sejak zaman Kerajaan Blambangan, yang dipercaya merupakan kerajaan Hindu terakhir di Jawa Timur.

Sejak dahulu, masyarakat Osing yang konon merupakan keturunan langsung dari kerajaan Blambangan, telah mempertahankan tradisinya sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur mereka. Juga sebagai upaya menjaga harmoni antara manusia, alam, dan dunia roh.

Yang membuat tari seblang unik adalah proses dan syarat yang harus dilalui penarinya. Tari itu hanya dipentaskan setahun sekali. Tepatnya setelah Hari Raya Idulfitri.

BACA JUGA:Didik Nini Thowok, Perjalanan Merawat Makna Tarian Nusantara

Saat ini, ada dua varian tari seblang yang masih bertahan. Yaitu tari seblang di Desa Olehsari dan Desa Bakungan di Kecamatan Glagah, Banyuwangi.


Ritual tari seblang olehsari yang diikuti oleh gadis perawan sebagai penari-fikri hermawan-Pinterest

Di Desa Olehsari, penari seblang adalah seorang gadis perawan. Biasanya dipilih berdasarkan “wahyu” atau petunjuk gaib yang diterima oleh sesepuh adat.

Sedangkan di Desa Bakungan, penarinya justru seorang perempuan lansia yang dianggap telah mencapai tingkat kesucian tertentu dalam kehidupan spiritualnya. Penari tersebut dipercaya mampu menjadi medium roh leluhur selama proses tari berlangsung.

BACA JUGA:Bawa Teater Tari The Wounded Cuts ke Rumah Banjarsari, Whani Dharmawan Refleksikan Pencarian Jati Diri

Sebelum memulai pertunjukan, sang penari akan menjalani serangkaian ritual yang melibatkan doa-doa, pembacaan mantra, dan penggunaan sesajen tertentu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber