Demokrasi di Persimpangan: Prabowo, Jokowi, dan Masa Depan Politik Indonesia Pascatransisi Kekuasaan

ILUSTRASI Demokrasi di Persimpangan: Prabowo, Jokowi, dan Masa Depan Politik Indonesia Pascatransisi Kekuasaan.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
BACA JUGA:Demokrasi Membutuhkan Etika
Kedua, dominasi elite dan potensi populisme. Keterlibatan aktif elite politik seperti Jokowi dalam urusan pemerintahan dapat memperkuat dominasi elite dan membuka peluang bagi munculnya politik populis. Hal itu dapat memengaruhi kebijakan pemerintah dan hubungan dengan masyarakat.
Ketiga, ancaman terhadap kebebasan sipil. Insiden intimidasi terhadap penulis esai kritis menunjukkan bahwa kebebasan sipil mungkin terancam. Jika tidak ada langkah konkret untuk melindungi kebebasan berpendapat, Indonesia berpotensi mengalami kemunduran demokratis.
PENUTUP: MENJAGA KESEIMBANGAN DEMOKRASI
Perkembangan politik saat ini menuntut kewaspadaan dari semua elemen masyarakat. Penting untuk menjaga keseimbangan antara stabilitas politik dan kebebasan sipil. Peran aktif masyarakat sipil, media independen, dan akademisi sangat diperlukan untuk memastikan bahwa demokrasi Indonesia tetap berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip dasarnya.
BACA JUGA:Merawat Demokrasi, Menghidupkan Oposisi
BACA JUGA:Demokrasi dan Kekuasaan: Antara Maslahat dan Mafsadat
Hanya dengan demikian, Indonesia dapat menghindari jebakan otoritarianisme dan memastikan bahwa pemerintahan yang terbentuk benar-benar mencerminkan kehendak rakyat. (*)
*) Ulul Albab adalah ketua ICMI Orwil Jawa Timur dan akademisi Unitomo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: