Mengapa Sulit Menjadi Morning Person?

orang yang bangun lebih pagi cenderung merasa lebih positif dan memiliki kontrol lebih besar atas hari mereka. --Pinterest
Menatap layar ponsel atau komputer sebelum tidur dapat menunda produksi melatonin, hormon yang membantu kita merasa ngantuk, sehingga membuat kita tetap terjaga lebih lama.
Lebih lanjut, kebiasaan begadang atau tidur larut malam dapat memengaruhi kualitas tidur kita, yang kemudian berdampak pada kesulitan untuk bangun pagi.
BACA JUGA: Nyeri Punggung dan Pegal di Pagi Hari? Remaja Jompo Bisa Coba 5 Langkah Ini
Sebuah studi yang dilakukan oleh Sleep Health Foundation menemukan bahwa kekurangan tidur dapat menyebabkan perasaan lelah, kurang konsentrasi, dan mood yang buruk, yang semuanya bisa menghambat kita untuk bangun pagi dengan semangat.
Fenomena ini lebih banyak terjadi pada mereka yang memiliki rutinitas yang padat dan tidak cukup waktu untuk tidur yang berkualitas.
Para pekerja yang sering bekerja larut malam atau mahasiswa dengan jadwal kuliah yang padat sering kali merasa kesulitan untuk mengubah kebiasaan tidur mereka.
Salah satu resolusi yang paling umum adalah menjadi morning person. --Pinterest
BACA JUGA: 5 Manfaat Olahraga Ringan di Pagi Hari untuk Meningkatkan Kesehatan dan Produktivitas
Hal ini juga berlaku bagi mereka yang bergantung pada teknologi untuk pekerjaan atau hiburan, yang semakin memperburuk kualitas tidur mereka.
Selain itu, bagi mereka yang memiliki pekerjaan dengan shift malam atau sering bekerja lembur, perubahan pola tidur menjadi sangat sulit dilakukan.
Mereka cenderung memiliki waktu tidur yang terpotong atau tidak teratur, yang mengganggu upaya untuk menjadi morning person.
BACA JUGA: 5 Aktivitas yang Membantu Kamu Menghilangkan Stres Setelah Seharian Bekerja
Biasanya, niat untuk menjadi morning person muncul saat pergantian tahun atau saat kita merasa perlu untuk memulai hidup yang lebih teratur dan produktif.
Pada awalnya, banyak orang mencoba untuk bangun pagi dengan semangat, berharap bahwa perubahan kebiasaan ini akan membawa hasil positif.
Namun, beberapa hari atau minggu setelahnya, banyak yang akhirnya kembali ke kebiasaan lama. Bahkan, bagi mereka yang berusaha keras untuk menjadi lebih teratur, perasaan frustasi sering muncul karena mereka tidak bisa memenuhi ekspektasi mereka sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: