Pengakuan Eks Pemain Sirkus OCI: Dipisahkan dari Orang Tua, Dipaksa Jadi Pesirkus Sejak Balita

Eks pemain sirkus OCI Vivi dan Butet mengaku dieksploitasi sejak balita.-YpuTube Deddy Corbuzier-
BACA JUGA:Taman Safari Indonesia Kena Somasi Imbas Kasus Eksploitasi Sirkus OCI
“Di situ saya lihat banyak anak-anak yang lain juga sama seusia saya, saya diajarin dasar-dasar akrobat, gadis plastik, tanpa kemauan kita. Kita dipaksakan di situ. Saya melihat semakin waktu berjalan kok kekerasan saya terima. Kadang-kadang teman ditempeleng. Saya kebingungan karena saya masih kecil,” sambungnya.
Tony Sumampau, selaku pendiri OCI, membantah tuduhan mengenai penyiksaan terhadap anak-anak pemain sirkus. Ia menyebutnya sebagai tuduhan yang tidak berdasar.
Menurutnya, para pemain sirkus diperlakukan seperti keluarga. Semua kebutuhan mereka, termasuk pendidikan dan liburan, selalu dipenuhi.
“Pendisiplinan itu dalam pelatihan pasti ada. Saya harus akui pasti ada. Cuma kalau pakai dipukul pakai besi enggak mungkinlah. Kalau nanti dia luka malah dia tidak bisa atraksi kan?”ujar Tony.
BACA JUGA:Poin-Poin Klarifikasi Taman Safari Indonesia soal Eksploitasi Pemain Sirkus OCI
“Penyiksaan-penyeksaan itu hanya membuat sensasi supaya yang dengar ‘wah! Serius gitu ya?” lanjutnya.
Namun, pernyataan Tony Sumampau langsung dibantah oleh Butet.
“Dia kan tidak tahu. Tapi pada saat itu memang Tony juga tidak terlalu (mengurusi, Red). Kenapa Frans dan Jansen itu yang selalu mukulin kami. Bukan Tony. Kenapa dia tidak muncul? Vivi juga sudah ada bukti semuanya itu, terserah dia mau bilang apa. Tapi kita tetap mencari keadilan. Dia harus mempertanggungjawabkan kesalahannya,” bantahnya.
Soleh sebagai tim kuasa hukum pelapor juga mengkritik penolakan yang disampaikan oleh Tony Sumampau. Sebab, pada kenyataannya, anak-anak tersebut diambil dan dipaksa bekerja di OCI tanpa izin atau persetujuan.
“Jadi mereka ini membuat argumentasi yang sungguh menyakitkan bagi para korban. Satu, bahwa penyiksaan ini sensasi. Sebanyak 60 balita yang dipisahkan dengan orang tuanya. Apakah ini bukan sebuah kekejaman?" kata Soleh.
Dan itu, imbuhnya, tidak dibantah oleh Tony Sumampau. Bagaimana tidak diberikan gaji? Bagaimana anak-anak tidak diberikan pendidikan? Bagaimana anak-anak itu selama hidup ada kekerasan?
“Itu yang tidak dibantah. Istilah Tony Sumampau ‘itu adalah kedisiplinan harus dipahami oleh masyarakat'. Semua korban sejak balita sejak kecil tidak berkeinginan untuk menjadi pemain sirkus. Pemain sirkus ini adalah pemaksaan yang dilakukan oleh pemilik OCI yang dilakukan oleh pemilik Taman Safari,” imbuhnya.
*) Mahasiswa magang dari UIN Sunan Ampel Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: