Mutilasi Pacar di Serang, Banten: Kontradiksi Tersangka dan Autopsi

Pengakuan Mulyana, 23, tersangka pembunuh pacar Siti Amelia, 19, beda dengan hasil autopsi jenazah. Mulyana mengaku Siti hamil. Dokter ahli forensik RS Bhayangkara Banten, Donald Rinaldi, menyatakan bahwa rahim korban kosong, tidak hamil. Ada hal baru yang belum diakui tersangka, yakni korban dibakar saat masih hidup.

KEBOHONGAN tersangka kepada polisi ataukah kesalahan proses autopsi? Keduanya punya konsekuensi hukum yang berat. Dengan begitu, perkara tersebut masih misterius.

Pelaksana autopsi jenazah Siti, Donald Rinaldi, kepada pers mengatakan, ”Kami periksa rahim korban, kosong. Tanda tidak ada kehamilan.”

BACA JUGA:Mutilasi Korban Hidup di Serang, Banten

BACA JUGA:Pria Mutilasi Kekasih di Serang, Banten: Anak Kelahi dengan Waktu

Pengakuan tersangka Mulyana kepada polisi, motif pembunuhan karena Siti hamil. Katanya, Siti terus mendesak tersangka agar menikahi. Tersangka menolak menikahi. Terjadi cekcok. Kemudian, tersangka membunuh korban. Itulah fondasi konstruksi perkara.

Pengakuan tersangka kepada polisi itu ternyata didukung bukti yang ditemukan polisi. 

Kapolresta Serang Kota Kombes Yudha Satria kepada wartawan mengatakan, tersangka mengaku bahwa korban hamil dan menuntut dinikahi. Tersangka menolak menikahi dan membeli obat penggugur kandungan.

BACA JUGA:Pria di Serang Mutilasi Kekasihnya yang Sedang Hamil, Potongan Tubuh Dibuang ke Sungai

BACA JUGA:Korban Dimutilasi saat Masih Hidup

Yudha: ”Berdasarkan pengecekan kami pada handphone tersangka, ada pemesanan obat untuk menggugurkan kandungan.”

Dua pernyataan kontradiktif yang sama kuat. Baik pengakuan tersangka maupun hasil autopsi RS Bhayangkara Polda Banten. Polisi pasti akan mendalami hal itu.

Hal lain, pembakaran korban. Dokter Donald menyatakan, hasil autopsi, ditemukan luka bakar di pantat dan wajah korban. Gosong. Dan, pembakaran terjadi saat korban dalam kondisi hidup.

BACA JUGA:Kepala Cantik Korban Mutilasi Itu…

Sumber: