Korban Dimutilasi saat Masih Hidup

Korban Dimutilasi saat Masih Hidup

ILUSTRASI korban dimutilasi saat masih hidup. Korban pembunuhan di Jombang dipotong kepala saat masih hidup. Kapalanya dipenggal dengan gergaji kayu. -Arya-Harian Disway-

Kasus mutilasi umumnya dilakukan saat korban sudah mati. Tersangka Eko Fitrianto, 38, memutilasi sahabatnya, Agus Soleh, 37, di Jombang, Jatim, Sabtu, 8 Februari 2025, ketika korban masih hidup. Polisi: ”Ini berdasarkan hasil autopsi jenazah korban.” Pemotongan pada leher hingga kepala terpisah dari tubuh. Kepalanya dibuang ke sungai.

MABUK miras jadi pemicu percekcokan, berlanjut perkelahian, sehingga Agus diduga pingsan lantaran dipukul (tangan kosong) Eko. Kemudian, Eko –yang sehari-hari tukang kayu– pulang untuk mengambil gergaji kayu. Lalu, kembali ke TKP perkelahian. 

Eko menyeret tubuh Agus yang pingsan ke pinggir aliran irigasi persawahan di Desa Dukuharum, Kecamatan Megaluh, Jombang. Di sanalah ia menggergaji leher korban sampai putus. 

BACA JUGA:Kepala Cantik Korban Mutilasi Itu…

BACA JUGA:Mutilasi Sebatas Perut di Brebes, Jawa Tengah

Kemudian, pakaian korban dilucuti sampai telanjang, dan kepalanya dibawa, lalu dibuang ke Sungai Ngreco, Desa Sidomulyo, Kecamatan Megaluh, Jombang.

Eko dan Agus dulu sama-sama bekerja di perusahaan kayu lapis di Jombang. Cukup lama. Di sana mereka akrab. Sejak setahun lalu Agus pindah kerja ke percetakan di Mojokerto. Sedangkan Eko jadi tukang kayu di rumahnya.

Kasatreskrim Polres Jombang AKP Margono Suhendra kepada wartawan, Kamis, 20 Februari 2025, mengatakan:

”Sehingga memang di TKP tidak ditemukan bercak darah, karena air saluran irigasi itu mengarah ke sungai itu yang membawa darah. Sehingga di TKP memang tidak ada bekas darah.”

BACA JUGA:Mutilasi Dukun Lintrik

BACA JUGA:Mutilasi Kaliurang Jenis yang Jarang

Kepala Agus ditemukan warga beberapa hari kemudian, mengambang di Sungai Konto, Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang, Jombang. Rupanya hanyut terbawa arus.

Sehari setelah kejadian, Minggu, 9 Februari 2025, Eko bertandang ke rumah Agus. Pura-pura mencari Agus karena mereka memang sahabat. Tentu saja keluarga Agus menyatakan bahwa Agus semalam tidak pulang. Lalu, Eko pergi lagi. Keluarga Agus saat itu belum tahu bahwa Agus sudah meninggal.

Dua cara tersangka itu (memenggal kepala di pinggir saluran irigasi dan bertandang ke rumah korban) menunjukkan bahwa tersangka sudah memperhitungkan jejak pembunuhan dan alibi. Ia paham jalan pikiran polisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: