Korban Dimutilasi saat Masih Hidup

ILUSTRASI korban dimutilasi saat masih hidup. Korban pembunuhan di Jombang dipotong kepala saat masih hidup. Kapalanya dipenggal dengan gergaji kayu. -Arya-Harian Disway-
BACA JUGA:Kasus Mutilasi Koper Merah di Bogor: Pelaku Ditangkap, Motif Tidak Rasional
BACA JUGA:Misteri Mutilasi Badan Pria di Koper Merah
Apalagi, sempat ada kejadian ini: Sejak Sabtu, 8 Februari 2025, keluarga Agus menelepon Agus, tapi tidak tersambung. Esoknya, ada orang dengan nomor HP Agus menelepon keluarga Agus, dan keluarga percaya bahwa itu Agus. Itu aneh. Kecuali, suara orang itu mirip Agus dan paham keluarganya.
Hal itu diungkapkan Kepala Desa Jatirejo Arifah. Menurutnyi, pihak keluarga korban sempat mendapat telepon yang mengaku sebagai Agus Soleh sedang berada di Bali. ”Tapi, saat ditanya, Bali di daerah mana? Terus orang itu tidak mau menjawab. Ia disuruh pulang sama ibunya Agus, juga tidak mau.”
Belum diketahui, siapa penelepon itu.
BACA JUGA:Petualangan Cinta di Mutilasi Bekasi
BACA JUGA:Rumitnya Kasus Mutilasi Wanita di Bekasi
Polisi berupaya keras menyelidiki kasus tersebut. Mayat Agus diautopsi. Hasilnya, dikatakan Margono begini: ”Hasil autopsi penyebab kematian korban adalah adanya goresan benda tajam di leher. Sehingga dimungkinkan korban masih hidup saat pelaku melakukan proses mutilasi.”
Polisi meminta keterangan para saksi tentang pertemuan terakhir dengan korban. Hasilnya, polisi mencurigai Eko sebagai calon tersangka.
Rabu, 19 Februari 2025, atau sebelas hari setelah pembunuhan, polisi mendatangi rumah Eko di Desa Plosogeneng, Jombang. Polisi tiba di sana sekitar pukul 07.30 WIB. Ternyata Agus ada. Selama ini ia tidak ke mana-mana. Tetap bekerja sebagai tukang kayu.
BACA JUGA:Mutilasi Bekasi Cocok dengan Teori Fadil
BACA JUGA:Kasus Mutilasi Ngawi: Jika Suami Psikopat
Di pemeriksaan awal, Eko pura-pura tidak tahu soal keberadaan Agus. Tapi, polisi segera memeriksa rumahnya. Ditemukan barang bukti.
Margono: ”Kami mengamankan terduga pelaku pada 19 Februari di rumahnya pukul 07.30 WIB, yang mana di dalam rumahnya sendiri ditemukan barang bukti motor, salah satu motor dan handphone milik korban. Nomor rangka dan mesin motor itu sama dengan milik korban. Maka, ia ditetapkan tersangka.”
Eko dijerat Pasal 340 KUHP, pembunuhan berencana. Ancaman hukum maksimal hukuman mati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: