Gubernur Khofifah Terima Penghargaan Kinerja Tinggi UKBI 2021-2024 dari Kemendikdasmen

Gubernur Khofifah Terima Penghargaan Kinerja Tinggi UKBI 2021-2024 dari Kemendikdasmen

Prof. Dr. Abdul Mu'ti menyerahkan penghargaan kepada Khofifah di Gedung Kemendikdasmen, Senayang, Jakarta, 25 April 2025-Humas Pemprov Jawa Timur-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Prof. Dr. Abdul Mu'ti menyerahkan penghargaan kepada Pemprov Jatim. Penghargaan tersebut diberikan karena Jawa Timur disebut sebagai provinsi berkinerja tinggi dengan jumlah peserta uji kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI)  terbanyak sejak 2021 hingga 2024. 

Penyerahan penghargaan berlangsung di Gedung A, Lantai 1, Kemendikdasmen, Jakarta, Jumat 25 April 2025. Gubernur Khofifah yang menerima langsung dari Mendikdasmen Prof. Dr. Abdul Mu'ti menyambut positif penghargaan tersebut. " Kami sekaligus mengajak semua pihak menjunjung tinggi Bahasa Indonesia sebagai identitas dan kekuatan bangsa," katanyi.

UKBI bertujuan mengukur tingkat kemahiran seseorang dalam berbahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Ujian ini terdiri atas lima seksi. Yakni seksi mendengarkan, merespon kaidah, membaca, menulis, dan berbicara secara daring. Jumlah peserta dari Jawa Timur mencapai 151.249 orang. " Banyaknya peserta merupakan bentuk komitmen menjaga kedaulatan Bahasa Indonesia sebagai instrumen karakter bangsa," ungkapnyi.

BACA JUGA:Begini Konsep Detail Sekolah Rakyat di Unesa yang Dibuka Tahun Ini, Siap Tampung 150 Siswa

BACA JUGA:Pemprov Jatim Sepuluh Kali Berturut-turut Raih Opini WTP


Khofifah didampingi Subandi dan Munjirin membaca pernyataan komitmen menjaga kedaulatan Bahasa Indonesia -Humas Pemprov Jawa Timur-

Dia meminta seluruh satuan pendidikan di Jawa Timur mengimplementasikan pedoman Bahasa Indonesia. Dengan begitu tercipta budaya bahasa yang benar, efektif, dan bermartabat. ''Untuk mewujudkannya butuh implementasi yang bersungguh-sungguh dan berkelanjutan," imbuhnyi.

Selain penyerahan penghargaan, pada forum tersebut dilakukan peluncuran pedoman pengawasan penggunaan Bahasa Indonesia. Khofifah menilai program tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah menjaga dan menguatkan Bahasa Indonesia sebagai identitas dan instrumen komunikasi resmi pada seluruh satuan pendidikan. 

"Kami turut berkomitmen dalam merapkan program tersebut," ujarnyi. Kebijakan dan regulasi yang jelas akan membantu tenaga pendidik. Mereka bisa memahami dan menerapkan kaidah pedoman umum ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) secara konsisten.

Pembentukan tim pengawasan tingkat provinsi, kabupaten, kota, serta sekolah sangat penting. Tim tersebut merupakan kunci efektifitas pelaksanaan pedoman ini. "Mereka yang terdiri atas pakar bahasa, pengawas sekolah, perwakilan lembaga bahasa akan mengaudit, sisoailisasi dan menyampaikan rekomendasi perbaikan," kata Khofifah.

Mendikdasmen Prof. Dr. Abdul Mu'ti menjelaskan kedaulatan Bahasa Indonesia secara bangga dan mahir menjadi agenda perjuangan. Tujuannya menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang bermartabat melalui bahasa Indonesia. "Tidak sekadar alat komunikasi tetapi sebagai ilmu, bahasa pemersatu dan bahasa peradaban, "tegasnya.

Seusai peluncuran, Khofifah membacakan pernyataan komitmen menjaga kedaulatan Bahasa Indonesia didampingi Bupati Sidoarjo Subandi dan Walikota Administrasi Jakarta Selatan Munjirin.

Lalu, penandatanganan komitmen bersama oleh Mendikdasmen Prof. Dr. Abdul Mu'ti, Gubernur Khofifah, Walikota Jakarta Selatan Munjirin dan Bupati Sidoarjo Subandi. Kemudian Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Fauzan, Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.  (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: