Ascott Waterplace Surabaya Rayakan Hari Kartini, Ajak Tamu Membuat Tembikar Bermotif Batik

Ascott Waterplace Surabaya Rayakan Hari Kartini, Ajak Tamu Membuat Tembikar Bermotif Batik

Hasil tembikar para peserta menggunakan berbagai teknik. -Alfi Kirom-Harian Disway

Para peserta juga bisa membawa pulang tembikar yang telah dibuat dengan hasil setengah jadi setelah melalui proses torch result.

Untuk proses pendinginan, tembikar akan di torch selama beberapa menit untuk mengurangi kadar air. Kemudian dijemur di bawah terik matahari selama beberapa hari. Proses itu untuk mengurangi kadar air ke titik maksimal.

Teknik itu memungkinkan hasilnya bisa bertahan sebagai karya seni dekoratif. Artinya, tidak diperuntukkan untuk digunakan sebagai wadah makanan. Di sisi lain, hasil setengah jadi itu memungkinkan peserta membawa pulang karya lebih cepat.

BACA JUGA: Peringatan Hari Kartini: Srikandi PLN Berikan Edukasi ke Siswi SMK Sore 1 Ponorogo, Beberkan Pengalaman dan Pengetahuan Soal Kelistrikan

Sementara itu dalam proses pada umumnya, karya tembikar yang sudah kering kemudian dibakar. Untuk menghasilkan tekstur yang mengilat.

Walaupun memakan waktu yang cukup lama, hasil jadi karya tembikar yang telah dibakar tidak hanya dapat menjadi pajangan. Namun, dapat digunakan sebagai karya bernilai guna. Seperti untuk wadah makanan, dan lain-lain.

Acara itu pun berhasil memancing antusiasme para tamu. Salah seorang tamu asal Jepang, yang enggan menyebut nama, memaparkan bahwa itu adalah pengalaman pertamanya. "Sangat menakjubkan. Saya bisa membuat karya tembikar sendiri di Indonesia. Tentu ini adalah momen berharga," katanya. (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Terbuka Surabaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: