Kelelahan dan Komorbid Jadi Pemicu Utama Kematian Jamaah Haji, Ini Imbauan Kemenkes

Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) stanby selama kedatangan jamaah di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, Arab Saudi.-Media Center Haji 2025-
Tujuannya cuma satu. Yakni agar mereka tak kelelahan sebelum rangkaian ibadah di Armuzna. Selain itu, para jamaah lansia dan punya komorbid itu juga sudah diberi terapi oralit saat di embarkasi. Tentu untuk mencegah dehidrasi supaya kesehatan mereka stabil.
“Sehingga nggak ada lagi yang meninggal sebelum Armuzna. Itu yang kami upayakan,” terangnya.
Selain itu, kata Liliek pun, fasilitas Safari Wukuf juga disediakan bagi para jamaah prioritas. Dan hal tersebut terbukti ampuh menurunkan risiko kematian pada musim haji tahun lalu.
BACA JUGA:Kemenag Imbau Jamaah Haji Simpan Alamat Hotel untuk Keamanan
Sementara itu, hingga hari kelima operasional penyelenggaraan ibadah haji, sudah sebanyak 22.301 jamaah haji Indonesia sudah tiba di Arab Saudi.\
Mereka berasal dari 57 kloter. Hal itu disampaikan Kepala Biro HKP Kementerian Agama (Kemenag) Akhmad Fauzin dalam konferensi pers, kemarin.
Akhmad turut menyampaikan beberapa hal penting terkait penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Khususnya terkait maraknya modus penawaran haji tanpa antre yang akhir-akhir ini semakin meresahkan.
BACA JUGA:Lebih dari 15 Ribu Jamaah Haji sudah di Madinah, Berikut Daftar Kloter yang Berangkat Hari Ini!
"Kami dari Kementerian Agama mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak mudah tergiur dengan tawaran haji tanpa antre, haji langsung berangkat, atau haji tanpa daftar resmi," terang Akhmad.
Ia menegaskan bahwa ibadah haji hanya dapat dilakukan dengan visa haji resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah Arab Saudi. Visa jenis lain seperti visa ziarah, visa kerja, atau visa turis tidak dapat digunakan untuk berhaji.
"Setiap orang yang kedapatan berhaji tanpa visa haji resmi akan dikenai sanksi tegas dari pemerintah Arab Saudi,” jelas Akhmad. Termasuk penahanan, deportasi, hingga larangan masuk kembali ke Arab Saudi selama beberapa tahun ke depan.
Akhmad lantas mengajak masyarakat untuk melaporkan kepada pihak berwenang jika menemukan indikasi praktik penipuan atau promosi haji tanpa antre dengan jalur tidak resmi.
"Mari bersama kita jaga kemurnian ibadah ini dan lindungi sesama dari jeratan oknum yang tidak bertanggung jawab," ajaknya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: