Membangun Kembali Kesadaran Budaya Arek di Surabaya Hari Ini

Budaya Arek yang egaliter dan penuh solidaritas dihidupkan kembali lewat seni pertunjukan dan kolaborasi antar komunitas di Surabaya Hari Ini.--Istimewa
“Saya memulainya dengan spirit gotong royong ini. Agustus nanti, saya rencanakan festival kecil dari Teras DKS ke Galeri DKS, melibatkan Sanggar Merah Putih, BMS, bahkan Aksara,” ungkapnya.
BACA JUGA: Pertunjukan Teater Yannick Stasiak di SMKN 12 Surabaya, Sajikan Simbol Kelahiran-Kematian
Ia juga menaruh harapan besar agar Surabaya kembali memiliki festival seni yang dapat menjadi wajah budaya kota. “Kalau ini berjalan sampai setahun, kita bisa buat festival seni. Ini memang langkah kecil menuju langkah besar,” tambahnya optimis.
Lebih jauh, forum ini diharapkan menjadi wadah kolaborasi antar komunitas seni dan budaya di Surabaya.
“Fokus pertama memang untuk seni pertunjukan, tapi ke depan saya ingin lebih banyak melibatkan komunitas, tidak melulu individu. Bersama komunitas-komunitas seni budaya, kita akan menyuarakan spirit budaya Arek yang egaliter dan gotong royong itu,” tegas Jil.
Kesadaran akan pentingnya budaya Arek menjadi relevan hari ini, ketika masyarakat urban makin individualistis. Budaya ini bukan sekadar warisan, tetapi juga bekal masa depan—pengingat bahwa solidaritas, kesetaraan, dan kebersamaan adalah kekuatan utama dalam merawat kehidupan kota. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Negeri Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: