Kelebihan dan Kekurangan Wifi Starlink Milik Elon Musk

Kelebihan dan Kekurangan Wifi Starlink Milik Elon Musk

Starlink milik Elon Musk, layanan internet berbasis satelit yang resmi diluncurkan di Indonesia.-starlink-starlink.com

Internet Starlink lebih baik dan ideal untuk digunakan di daerah pedesaan yang sulit dijangkau oleh infrastruktur telekomunikasi kabel serat optik.

Kekurangan:

- Biaya: Biaya berlangganan dan perangkat Starlink relatif lebih mahal dibandingkan dengan layanan internet kabel atau seluler lokal.

BACA JUGA: Pemerintah Ingin Elon Musk Dapatkan Golden Visa seperti Shin Tae-yong

- Gangguan sinyal: Di daerah perkotaan dengan banyak bangunan tinggi dan pohon, sinyal Starlink bisa terganggu, terutama saat cuaca buruk. 

- Perbandingan: Di daerah perkotaan dengan layanan internet yang sudah baik, Starlink mungkin tidak memberikan nilai tambah yang signifikan


Pengguna Starlink harus membeli perangkat yang terdiri dari antena, base antena, router, dan kabel yang dibanderol dari 7,8 juta rupiah hingga 43,7 juta rupiah.-Komite.id-Komite.id

Pengguna internet berbasis kabel biasanya tidak diharuskan untuk membeli perangkat jaringan awalnya. Pelanggan fixed broadband biasanya mendapatkan perangkat seperti router dan modem WiFi dengan biaya langganan bulanan.

BACA JUGA: Neuralink, Awas Ambisi Elon Musk

Berbeda dengan Starlink, pengguna harus membeli perangkat yang terdiri dari antena, base antena, router, dan kabel. Harganya juga bervariasi dari 7,8 juta rupiah hingga 43,7 juta rupiah, tanpa biaya langganan bulan pertama.

Menurut survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2023, tarif internet rumahan yang mampu dibayar rumah tangga Indonesia rata-rata berkisar antara Rp 100 ribu dan Rp 300 ribu, meskipun ada beberapa tarif yang lebih murah saat ini di kisaran Rp 150 ribu.

Contoh daerah yang cocok untuk Starlink:

  • Daerah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal): Wilayah yang sulit dijangkau oleh infrastruktur kabel dan seluler. 
  • Wilayah pedesaan terpencil: Wilayah yang tidak memiliki akses internet yang baik. 
  • Daerah dengan tantangan geografis: Wilayah yang memiliki medan yang sulit seperti pegunungan atau pulau. 
  • Wilayah yang sedang berpindah dari layanan internet satelit lama: Bagi pengguna yang sudah terbiasa dengan layanan internet satelit dan ingin beralih ke teknologi yang lebih canggih. 

BACA JUGA: Kominfo Tanggapi Isu Ancaman Keamanan Negara Jika Starlink Masuk Indonesia

Dengan berbagai kelebihan dan kekurangan, Starlink adalah solusi menarik bagi masyarakat terpencil dan sulit dijangkau, namun bagi masyarakat perkotaan, harus lebih mempertimbangkan kebutuhan, biaya, dan efisiensi layanan sebelum memutuskan untuk beralih ke internet satelit. (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Negeri Surabaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: