Laporan Haji dari Makkah (10): Menilik Persiapan KKHI Jelang Puncak Haji

Kesiagaan tim medis Klinik Kesehatan Haji Indonesia di Makkah.-Media Center Haji 2025-
BACA JUGA:PPIH Sebut Seluruh Jamaah Haji yang Terpisah Rombongan Sudah Diberangkatkan ke Makkah
Total 62 okupansi disiapkan. Mulai dari rawat inap pria, wanita, ruang psikiatri, hingga ICU. Tapi, tidak semua jamaah bisa datang sendiri ke KKHI. Maka tim medis disebar ke berbagai sektor.
Setiap kloter jamaah sebenarnya dilengkapi satu dokter dan satu perawat. Tapi, jika ada keluhan yang memerlukan keahlian khusus, tim KKHI turun langsung ke hotel-hotel jamaah. “Kami juga menyiapkan ambulans di tiap sektor untuk proses rujukan,” tambahnya.
BACA JUGA:AHES Surabaya Sudah Berangkatkan 36.845 Jamaah Haji, Temuan Barang Terlarang Minim
Perhatian ekstra diberikan kepada jamaah risiko tinggi (risti). Setiap kloter memiliki 30 orang prioritas risti, yakni jamaah dengan komorbid atau usia lanjut. Merekalah yang harus dipantau ketat setiap tiga hingga enam hari, bahkan tiap hari jika perlu.
“Kami ingin semua jamaah merasa aman dan terlindungi,” ujar dr. Edy. “Apalagi menjelang puncak haji, kesehatan adalah kunci.”
BACA JUGA:Satu Jamaah Haji Asal Surabaya Meninggal karena Derita Hipertensi, Dimakamkan di Madinah
Tantangan juga datang ketika beberapa kloter menempati hotel berbeda dari petugas medisnya. Dalam situasi seperti itu, KKHI mengirim tenaga tambahan agar tak satu pun jamaah kehilangan pengawasan medis.
Ya, para tenaga medis KKHI adalah barisan sunyi yang ada di setiap derap langkah para jamaah haji. Mereka menyusuri lorong-lorong hotel, menyambangi para lansia, berjaga di ujung malam, untuk memastikan kesehatan para jamaah. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: