Pengukuhan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga: Ancaman Malignansi dan Inovasi Penanganannya

Pengukuhan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga: Ancaman Malignansi   dan Inovasi Penanganannya

ILUSTRASI Pengukuhan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga: Ancaman Malignansi dan Inovasi Penanganannya.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Keganasan hematologi malignansi diakibatkan oleh deregulasi sel induk/progenitor hematopoietik, hingga menyebabkan gangguan hematopoiesis normal dan disfungsi sel.

Menurut Imam Susilo, selama ini salah satu faktor yang memperburuk insiden penyakit malignansi adalah pola gaya hidup modern. Gaya hidup dengan konsumsi makanan olahan, kurangnya aktivitas fisik, dan paparan polusi sering kali terbukti memperbesar risiko penyakit malignansi. 

Perubahan pola makan karena pengaruh globalisasi, terutama di negara sedang berkembang seperti Indonesia, mendorong peningkatan konsumsi makanan tinggi lemak dan rendah serat, yang ujung-ujungnya mengakibatkan risiko terkena penyakit malignansi meningkat. 

Sudah bukan rahasia lagi bahwa di era global seperti sekarang ini, jumlah penderita penyakit malignansi cenderung meningkat.

Tetapi, sangat disesalkan, sebagian besar penyakit malignansi di Indonesia ternyata baru terdianogsis pada stadium lanjut. 

Faktor penyebab kenapa deteksi penyakit kanker cenderung terlambat, meliputi keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan, kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini, serta distribusi fasilitas kesehatan yang tidak merata di berbagai wilayah.

Dalam pidatonya, Yetti menyatakan, upaya yang dilakukan untuk menekan laju insiden dan kematian akibat keganasan hematologi malignansi adalah membuat diagnosis yang tepat pada tahap awal sehingga dapat membantu tata laksana berikutnya yang bersifat personal. 

Diagnosis keganasan hematologi dapat dicapai berdasarkan temuan molekular genetik yang berdasarkan pada metode yang memang terdepan saat ini, yaitu PCR, NGS, atau WGS.

Kendala yang dihadapi Indonesia untuk diagnosis adalah sulitnya dijangkau pemeriksaan molekuler genetik untuk mendeteksi keganasan hematologi. Harga pemeriksaan molekuler genetik masih sangat mahal dan belum masuk pemeriksaan yang ditanggung jaminan kesehatan nasional.

PENANGANAN

Kemajuan di bidang onkologi molekuler sebetulnya telah membawa kita ke era baru dalam memahami dan upaya menangani penyakit kanker. Onkologi molekuler adalah cabang ilmu yang berfokus pada analisis mendalam tentang mekanisme biologis dan molekuler yang mendasari perkembangan penyakit kanker. 

Dengan mempelajari mutasi genetik, regulasi ekspresi gen, dan interaksi molekuler dalam microenvironment tumor, para ilmuwan kini dapat mengembangkan metode diagnostik yang lebih akurat, terapi yang lebih efektif, serta strategi pencegahan yang lebih spesifik.

Menurut Imam, guru besar bidang ilmu onkologi molekuler, salah satu tonggak besar dalam upaya penanganan penyakit malignansi adalah integrasi teknologi genomic canggih seperti next-generation sequencing (NGS). 

Teknologi itu memungkinkan pemahaman yang lebih mendalam tentang biologi tumor sekaligus membuka jalan untuk mengidentifikasi target terapi yang spesifik.

Diagnosis molekuler yang menganalisis DNA dapat mengembangkan sistem yang lebih efisien dalam memantau kesehatan masyarakat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: